[ 17 ]

17.2K 1.9K 26
                                    

.: Chapter 17 :.

Suasana di mobil Logan begitu sunyi. Entah karena keberadaan Amanda di tengah-tengah kedua sahabat itu, atau karena mereka memang sedang bersrbrangan pendapat mengenai suatu hal. Jika apa yang Marcia katakan benar adanya, sepertinya ia benar-benar tidak menyukai keterlibatan Logan dengan pria bernama Fernandez tadi.

"Aku akan mengantarmu pulang," geram Logan ketika mereka sudah sampai di garasi.

"Tidak," bantah Marcia.

"Bukan kau, baby." Ejek Logan.

Amanda yang sedang hendak membuka pintu di sampingnya berhenti bergerak. Menoleh ke depan dan menemukan iris biru Logan dan netra gelap Marcia sedang menatap Amanda ngeri.

"Amanda akan pulang bersamaku, Logan!" tegas Marcia dan segera membuka pintu di sebelah pengemudi. Menutupnya dengan cepat dan segera saja membuka pintu di samping Amanda. "Ayo, Mandy. Tinggalkan si brengsek itu sendirian!" gumamnya kasar.

Amanda dengan cepat menurut. Mengikuti langkah-langkah panjang Marcia dan bersyukur karena lift tiba ketika dirinya berhasil menyusul Marcia. Dengan cepat, Marcia menutup pintu lift. Memberikan juluran lidah kepada Logan ketika melihat Logan berteriak untuk menunggunya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Amanda bingung. Sekilas tadi ia seperti melihat Marcia yang cemburu kepadanya karena Logan ingin mengantarnya pulang. Walaupun tanpa sanggahan Marcia, jelas-jelas ia akan menolaknya dengan tegas.

"Well, ya. Aku baik. Hanya saja melihat Fernandez membuat moodku seperti roller coaster," gumam Marcia dan kemudian terkekeh di akhir kalimatnya.

"Kukira Logan cukup waras untuk menolak merger dengan Fernandez Construction," desisnya lagi. "Sialan Emm yang memaksa Logan."

Kening Amanda berkerut-kerut. "Aku tidak mengerti," gumam Amanda lebih kepada dirinya sendiri.

"Well, Mandy. Duniaku memang tidaklah sederhana. Intinya adalah, bahwa aku yang melarikan diri dari tunanganku yang tadi kita temui. Dan Emm yang bersikeras mengembalikan hubunhanku seperti sedia kala," katanya ringan. "Dan kau tahu, Mandy? Bagiku, kepercayaan adalah harga yang sangat mahal. Sekali kepercayaan itu rusak, selamanya hal tersebut tidak akan bisa diperbaiki."

Amanda terdiam di tempatnya. Mencerna kalimat panjang yang Marcia ungkapkan dengan ringan namun seperti memiliki luka di dalamnya.

Pintu lift lalu berdenting. Dan ketika benda itu terbuka, Amanda melihat Emma Harrison yang baginya seperti malaikat berubah wujud seperti layaknya iblis dengan mata yang memicing jengkel kepada Marcia.

"Kau tahu bahwa aku bisa saja memecatmu begitu saja, Marcia! Jangan libatkan Logan ke dalam urusanmu seperti yang sering kau lakukan dari dulu!" hardiknya tegas.

Rahang Marcia seperti turun ke lantai. Matanya menyiratkan luka mendalam sebelum ekspresinya berubah dengan cepat dan senyum culas tersungging di wajahnya.

"Kau tahu, Emm? Sebagai seorang Rodriguez, aku telah terbiasa mendapatkan apa yang aku inginkan. Bukankah moto itu mirip dengan apa yang keluarga Heathman lakukan?" katanya sinis kepada Emma.

Dan mendengar nama yang memang melekat di belakang Marcia, Amanda tahu bahwa firasatnya yang mengatakan untuk menjauh dari Marcia adalah hal yang benar. Bahkan seharusnya, Amanda mendorong Marcia menjauh dari kehidupannya, bukannya bersimpati karena nasib tragis yang hampir menimpanya sementara Rodriguez lainnya telah membuat luka di dalam jiwa Amanda.

***

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang