[ 21 ]

14.6K 1.6K 24
                                    

.: Chapter 21 :.

Mulut Amanda terbuka tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun. Ia masih melihat kakaknya yang telah selesai dengan masakannya bersamaan dengan dirinya yang sudah disadarkan dengan fakta yang Sam katakan.

"Kau berbicara dengannya?"

Sam mengangguk. "Dia orang yang menyenangkan. Kurasa kau beruntung mendapatkannya sebagai rekan kerjamu," katanya ceria.

"Nah, makanlah selagi hangat. Aku harus bersiap dan akan bergabung sebentar lagi."

Amanda merengut. Langsung melupakan topik mengenai Marcia. "Duduklah Sam dan temani aku makan!" pekiknya kesal.

Sam terkekeh. Tidak jadi berbalik dan mengubah haluannya seperti apa yang adiknya inginkan.

"Jika kau tidak suka makan sendirian, mengapa kau malah memilih pergi dari Atlanta?" tanya Sam dengan kening berkerut-kerut. Sampai saat ini Sam tidak menemui alasan logis mengapa adiknya yang keras kepala dan terlihat lemah ini memutuskan pergi. Isi kepala Amanda terlalu rumit untuk Sam terka dan itu sangat memusingkan dirinya.

"Kita sudah membahasnya berulang kali, Sam," cibirnya kesal sebelum ekspresinya berubah bahagia setelah melakukan suapan pertamanya. "Mengapa kau tidak berkerja saja seperti Pop, sih? Kurasa Rhys akan jauh lebih tenang dengan pekerjaanmu sebagai koki daripada detektif polisi."

"Dan meninggalkan pacuan adrenalin itu?" Sam terkekeh. "Tidak akan!"

Amanda mengerucutkan bibirnya. Namun tidak mengatakan apa-apa lagi sampai mereka menyelesaikan makannya dan Sam bersiap untuk pekerjaannya.

"Aku akan kembali malam nanti, dan kau tidak perlu menungguku," ucapnya sebelum mengusap kepala Amanda. Dengan langkah lebarnya Sam segera berderap pergi. Meninggalkan Amanda di dalam apartemennya yang tampak lenggang.

Dia lalu menghela napas panjang. Menyapu ruangannya yang tidak begitu luas dan memikirkan apa yang bisa dia kerjakan hari ini.

Otaknya yang sedang berpikir akhirnya memunculkan ide. Dia akan melukis. Sesuatu yang sudah tidak dia lakukan sejak kepindahannya dari Atlanta tetapi jelas dia butuhkan saat ini. Pertemuannya dengan salah satu anggota Rodriguez harus ia keluarkan dari kepalanya atau dirinya akan selamanya merasa tertekan.

Kemudian, setelah Amanda mencari-cari kebutuhannya, dia mengerang kesal. Merasa harus keluar karena tidak memiliki kuas ataupun kanvas yang dirinya butuhkan. Sekali lagi dia menghela napas panjang dan akhirnya mengganti setelan yang ia gunakan dengan jeans dan sweater panjang. Ia kemudian bergegas keluar dan rasa-rasanya, matanya hampir melompat keluar ketika di depannya berdiri pria yang sangat tidak mungkin berada di sini. Amanda mengerjap sekali, dua kali. Memastikan bahwa pria dengan setelan jas resmi yang berdiri di salah satu dinding di dekat pintu keluar apartemennya adalah orang yang sama, yang menolongnya kemarin.

"Apa yang kau lakukan di sini, Mr. Heathman ?"

***









Nggak bisa janji sering update.
Tetapi bakal diusahakan.
Lol 😘

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang