[ 27 ]

11.7K 1.2K 31
                                    

.: Chapter 27 :.

Amanda mendengar suara desisan dan teriakkan ketika dirinya baru saja keluar dari lift yang membawanya ke lantai di mana Logan Heathman berada. Kantor yang saat itu cukup sepi membuat suara-suara itu semakin terdengar sehingga membuat bulu kuduknya meremang.

“Kubilang, berhentilah mengganggu hidup Cia, bajingan.”

“Dia tunanganku. Kau tidak berhak atasnya sama sekali.”

“Aku tidak akan melepaskanmu jika kau mendekatinya lagi.”

“Kita seharusnya sudah cukup dewasa untuk tahu masalah mana yang bisa kau ikut campuri, Heathman.”

Logan menggeram. Kepalan tangannya semakin erat dengan rahang yang sama kerasnya. Tatapan kedua pria itu sama-sama tajam. Penonton yang terdiri dari seorang pria yang Amanda ingat bernama Chad diam membisu. Linda bahkan tampak tidak gentar dengan dagu terangkat tinggi. Di belakang Logan, sekretarisnya tampak tenang dan percaya sepenuhnya kepada bosnya.

Mungkin ia datang di saat yang tidak tepat. Pikirnya cepat.

Kakinya memang telah membawanya untuk lebih dekat sehingga melihat siapa saja yang berada di dalam ruangan kerja yang terlihat membara. Kedua pria yang terlihat menarik dengan aura merah menyala jelas bukan tempat yang ingin Amanda untuk masuki.

Ia sudah akan berbalik dan membawa tubuhnya menjauh ketika Linda, dengan suara memekik dan senangnya lalu memanggilnya.

“Amanda!”

Wanita itu membeku di tempatnya. Ia menghela napasnya dan meringis karena upayanya untuk melarikan diri gagal untuk dilakukan. Untuk tidak memedulikan Linda, adalah sikap yang sangat tidak sopan. Sementara untuk berpura-pura tidak mendengar adalah hal yang tidak bisa ia lakukan.

Akhirnya Amanda berbalik. Menekan rasa gugupnya karena orang-orang di sana saat ini sedang menatapnya.

“Uhm, maaf. Apakah saya menganggu? Saya bisa kembali nanti jika-“

“Kau tidak menganggu, Miss Morris. Karena Mr. Fernandez akan segera pergi,” jawab Logan sarkas dengan rasa tidak sukanya yang tidak ia tutupi.

Mr. Fernandez mendengkus. Namun masih merasa terkejut karena melihat gadis yang hampir ia bunuh dalam kecelakaan mobil ternyata bekerja di tempat ini.

Apakah mungkin ia mengenal Marcia? Marcia-nya?

Namun dalam keadaan itu, Linda maju tanpa gentar. Tubuh tingginya yang semakin tinggi dengan heels yang ia gunakan segera menyelubungi Amanda. “Aku mencemaskanmu karena kau tidak ada ketika aku terbangun. Tetapi aku tidak bisa menyalahkanmu jika kau tidak ingin kembali lagi. Well, kuharap kau baik-baik saja setelah kau pergi ketika aku tertidur.”

Logan mengenyit. Menangkap maksud yang berbeda ketika Linda yang ia akui cukup menarik sebagai seorang wanita mengatak hal tersebut. Mungkinkah...

“Aku baik-baik saja. Terima kasih,” balas Amanda seraya melepaskan pelukan Linda.

Ia lalu menghadap Logan dengan kening yang masih mengernyit-ngernyit. Memperhatikan bagaimana Linda yang beberapa saat sebelumnya terlihat dingin, dengan mudahnya berbinar-binar ketika melihat Amanda Morris.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang