Dalam perjalanan menuju ke Sekolah. Hari ini Irene diantarkan oleh Ayahnya. Hari ini tidak terlalu macet dan bisa masuk sekolah tanpa tergesa-gesa, ada pesan masuk dari Rara.
"Ren segera datang sekolah, kamu udah belum tugas matematika?".
"Matematika ada tugas? Yang mana aku enggak tahu, kok kamu enggak bilang aku".
"Ada yang dibuku cetak nomor 1-10 hal 25".
Sesudah sampai di sekolah, Irene langsung berlari menuju ke kelas untuk mengerjakan tugas matematika.
Gubrakk....
Irene tabrakan dengan Reyhan secara tidak sengaja, mereka berdua sama-sama jatuh ke lantai."Aduh...". Meringis kesakitan.
"Maaf enggak sengaja, lu baik-baik aja kan?". Seketika, Reyhan langsung berdiri dan menjulurkan tangannya untuk membantu Irene berdiri.
Irene langsung melihat siapa yang menabraknya.
"Apa? Reyhan?". Bisik dalam hatinya enggak percaya kalau itu Reyhan.
Irene berdiri dengan menggenggam tangan Reyhan.
"Iya gua enggak apa-apa kok, maaf gua juga buru-buru".
Mereka masuk ke dalam kelas.
"Ra kamu udah mengerjakan tugasnya?".
"Belum. Yang udah datang pada belum mengerjakannya".
"Lu belum mengerjakan tugas matematika? ini gua udah"
"Belum, makasih ya".
Setelah kejadian tadi, Irene jadi melamun, Rara berbicara pun di abaikan berasa berbicara sama patung.
"Ren kamu kenapa sih? kok kamu jadi melamun. Ayo cerita jangan ada rahasia di antara kita".
"Itu tadi pas tadi pagi. aku....".
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [COMPLETED]
Teen FictionTidak ada yang percuma... Tidak ada yang sia-sia... Meski semua telah berlalu Kenangan indah itu tetap membiru dihatiku... Aku tetap merindumu... Kamu tetap dalam hatiku...