Fahri terlambat ia mendapatkan hukuman berjemur di bawah tiang bendera selama bel istirahat selesai. Irene dan Rara izin ke kamar mandi kepada ketua kelas. Irene melihat Fahri yang sedang berjemur, Irene ingin menghampiri Fahri tapi ada guru yang mengawasinya, Irene dan Rara segera balik ke kelas, menunggu bel istirahat.
"Ren, Fahri kenapa enggak masuk?". Sindy mengisi absensi hari ini.
"Fahri ada kok, dia terlambat tadi aku lihat dia".
"Ren, Fahri serius terlambat? sekarang dia lagi di hukum?". Silvi khawatir mendengar perkataan irene tadi kalau Fahri sedang di hukum karena terlambat.
"iya serius, masa iya aku bohong, kalau enggak percaya lihat saja sendiri".
"Cie khawatir". Rara menggoda Silvi yang sedang khawatir.
"Apa sih Rara enggak kok".
"masa? enggak percaya sudah ketahuan banget dari wajahnya".
Silvi mengabaikan perkataan Rara dan meninggalkan kelas untuk melihat Fahri.
Setelah itu bel istirahat berbunyi. Irene segera keluar menuju ke kantin untuk membelikan minuman buat Fahri, tapi Reyhan menahan Irene.
"Ren, tunggu! ayo kita ke kantin". Reyhan menarik tangan Irene.
"Maaf gua enggak bisa kantin bareng lu, gua lagi buru-buru".
Reyhan melepas tangannya Irene.
"Ayo Ra".
Irene melangkah menghampiri Fahri, namun langkah irene terhenti melihat Silvi sudah duluan bersama Fahri dan memberikan minuman serta makanan. Irene hanya melihat Fahri dan Silvi dari jauh, ia tidak berani menghampiri mereka berdua takut merusak suasananya.
"Lu cemburu? Minumannya buat gua aja gua lagi haus. Fahri sudah diberikan minuman sama Silvi". Reyhan mengambil minuman yang Irene pegang dan muncul dari arah belakang posisi irene sedang berdiri.
"enggak kok, hmm iya sudah minum saja".
"Kok muka lu sedih lihat mereka berdua?".
"Enggak sedih kok, perasaan lu saja kali".
"Mungkin".
Mereka berdua pun pergi dari lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [COMPLETED]
Teen FictionTidak ada yang percuma... Tidak ada yang sia-sia... Meski semua telah berlalu Kenangan indah itu tetap membiru dihatiku... Aku tetap merindumu... Kamu tetap dalam hatiku...