"Sindy kamu marah?".
"Enggak kok, aku tau kamu mau bantuin Irene".
"Syukur deh kalau kamu ngerti".
"Ayo ke kantin".
"Ajak Irene juga biar enggak ketahuan".
"Oh iya".
"Ren ayo ke kantin". Ucap Reyhan.
"Iya".
Mereka bertiga menuju ke kantin sedangkan Rara ke kantin bersama arga, Fahri, dan Gilang, Silvi. Saat di kantin Irene sengaja bikin Fahri cemburu supaya Fahri tidak suka lagi sama Irene.
"Kalian berdua aku gabung sama Silvi ya?".
"Lah kenapa? Udah sini aja temenin aku".
"Enggak kenapa-kenapa aku mau gabung aja sama mereka, aku takut ganggu kalian berdua yang baru jadian".
"Yaudah deh".
"Sayang nanti pulang sekolah kita nonton bioskop yuk, kan hari ini hari jadian kita masa kita enggak ngerayain". Ucap Irene dengan volume nada yang sedikit kencang agar Fahri mendengarnya dan pandangannya mengarah ke Fahri.
"Iya sayang". Dengan mencubit pipi Irene hingga pipi Irene merah merona, tentu jantungnya berdegup kencang yang Irene harapkan terwujud bisa bermesraan walaupun belum pacaran tapi setidaknya bisa seperti ini
"Aduh sakit sayang".
"Maaf sayang habisnya aku gemes sih sama pipi kamu yang tembem".
"Ihh pipi aku enggak tembem tau"
"Mau pipi kamu tembem atau enggak yang penting aku sayang sama kamu".
"Ah sayang".
Setelah Fahri melihat secara langsung Irene dan Reyhan sedang bermesraan membuat Fahri tidak nyaman lebih baik kembali ke kelas.
"Gua mau ke kelas dulu".
"Nanti aja lagian belum bel masuk". Ucap Gilang
"Enggak nyaman gua di sini".
Fahri beranjak pergi.
"Kok Fahri pergi sih, apa dia cemburu?". Bisik dalam hati Irene.
"Ke kelas yuk?".
"Ayo".
"Pas banget kita mau ke kelas terus bel".
"Iya ya".
Mereka melanjutkan pelajarannya kembali sampai pulang.
"Ren pulang bareng yuk?".
"Enggak bisa, gua kan mau nonton sama Reyhan".
"Mana Reyhan kok enggak ada?".
"Dia lagi di parkiran ambil motor".
"Oh yaudah".
"Iya".
Irene berbohong lagi ke Fahri padahal Reyhan sudah keluar kelas dari tadi tanpa Irene tahu. Saat Fahri ke parkiran melihat Reyhan dan Sindy
"Itu bukannya Reyhan? Kok dia sama Sindy pegangan tangan? Reyhan tunggu!".
Langkah mereka berhenti saat Fahri memanggilnya dan reflek langsung melepas tangannya yang tadinya pegangan.
"Eh- iya kenapa?".
"Gua mau lu jawab jujur! Sebenarnya lu pacaran sama siapa sih? Irene atau Sindy? Lu jangan pernah nyakitin Irene".
"Gua sama Sindy beneran pacaran, gua sama Irene itu cuma pura-pura karena Irene mau buat lu enggak suka lagi dan Irene mau mempersatukan lagi lu sama Silvi".
"Ren kamu mesra banget sama Reyhan? Kamu pacaran ya? Ih kok kamu jahat sih enggak cerita aku dulu sebel ah sama kamu".
"Mulai deh bawelnya, jadi seperti ini ceritanya aku sama Reyhan cuma pura-pura pacaran di depan Fahri biar Fahri enggak suka lagi sama aku trs biar Fahri balikan lagi sama Silvi".
"Sampai segitunya banget, Ren?".
"Iya, itu salah satu caranya. Tapi aku seneng deh bisa seperti tadi terus Reyhan cubit pipi aku coba aja udah pacaran pasti lebih romantis lagi".
"Stop mengkhayal dan Berharap yang belum pasti sakit lohh".
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [COMPLETED]
Teen FictionTidak ada yang percuma... Tidak ada yang sia-sia... Meski semua telah berlalu Kenangan indah itu tetap membiru dihatiku... Aku tetap merindumu... Kamu tetap dalam hatiku...