Hari ke-4 UAS. Besok tanggal merah dimana para pelajar senang dengan hal itu. Saat ini keadaan di kelas mulai berisik yang tidak seperti tadi saat ulangan.
"Fahri pajak jadiannya lah, lu kan pacaran sama Silvi". Teriakan Reza membuat semua yang ada di kelas menoleh ke arahnya dan juga membuat Irene syok kalau sahabatnya itu pacaran.
"Reza apaan sih". Silvi malu dengan perkataan Reza tapi senang juga kalau benar kenyataannya. Fahri hanya senyum-senyum saja hal itu untuk melihat reaksi Irene.
"Ra memang Fahri pacaran sama Silvi?".
"Enggak tahu, memangnya dia enggak beri tahu kamu?".
"Enggak".
Irene sudah bertanya kepada Tio,Winda,Lia, dan gilang tapi mereka juga tidak pada tahu. Tidak sengaja berpapasan sama Fahri dalam hati Irene sangat penasaran ia memberanikan diri untuk bertanya ke Fahri.
"Fahri memangnya lu beneran pacaran sama Silvi?". Dengan tatapan penuh tanya.
"Iya, memangnya kenapa?". Mereka saling bertatapan
"Oh, enggak apa-apa". Kalimat yang di lontarkan Irene bermakna yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata, Fahri meninggalkan Irene.
Saat di kantin...
"Irene, Rara sini". Reyhan berteriak dan melambaikan tangan sebagai isyarat kalau Reyhan ada di situ. Irene dan Rara langsung menghampiri ke meja yang Reyhan duduki yang sudah ada sebuah mangkuk bakso.
"Sendirian saja".
"Iya, makanya gua suruh lu berdua ke sini".
Rara memesan bakso sedangkan Irene menitip pesanannya ke Rara, Irene menemani Reyhan dan mengobrol. Setelah pesanannya Irene datang yang di bawa oleh Rara, mereka bertiga sangat menikmati semangkuk bakso.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [COMPLETED]
Teen FictionTidak ada yang percuma... Tidak ada yang sia-sia... Meski semua telah berlalu Kenangan indah itu tetap membiru dihatiku... Aku tetap merindumu... Kamu tetap dalam hatiku...