chapter9

21 10 0
                                    

Sesampainya dikelas...Irene langsung menghampiri Rara dengan pertanyaan berderet.

"Ra kamu kasih nomor handphone ke Reyhan ya? Kok kamu kasih sih, ihh alah, kamu enggak bilang-bilang ke aku dulu, kalau dia-,...".kalimat Irene terpotong oleh Rara.

"Sssttt diam bawel banget, iya aku kasih nomor kamu ke Reyhan habisnya aku bingung. hehe kalau boleh tahu memangnya dia kirim pesan apaan ke kamu?, tapi kamu senang kan?". Sambil menggoda Irene.

"Apaan sih kepo aja, enggak biasa aja". Pipi Irene memerah.

Irene menunjukkan sms dari Reyhan ke Rara, karena Rara sangat penasaran apa yang Reyhan sms ke Irene.

Reyhan baru datang, ia segera duduk di tempatnya. Hari ini ada yang berbeda dengan Reyhan. Irene mendapatkan senyuman manis dari Reyhan, membuat Irene seakan ingin terbang.

"Cie di senyumin sama gebetan". Lagi-lagi Rara menggoda Irene.

"Apaan sih Ra". Pipinya seketika langsung merah.

Hari ini Irene bersekolah sangat bersemangat tidak seperti biasanya, tapi Irene mencuri pandang ke Reyhan ketika guru di depannya menjelaskan materi.

"Ra kantin yuk". Arga mengajak Rara.

"Tapi Irene?".

"Sudah sana ke kantin, aku enggak ke kantin".
Rara meninggalkan Irene.

"Ren temenin gua ke kantin yuk". Reyhan mengajak Irene.

"Hmm gua enggak ke kantin".

Reyhan langsung menarik tangan Irene menuju ke kantin. Dalam perjalanan ke kantin tangan Irene masih berpegangan dengan Reyhan gara-gara tadi ia menariknya. Entah Reyhan tak sadar atau sengaja.....

HOPE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang