chapter41

20 10 0
                                    

Irene chat Rara kalau ia tidak masuk untuk menyampaikannya ke Sindy.

Irene: aku enggak masuk hari ini, aku sakit

Rara: kamu sakit apa?.

Irene: panas,pilek,pusing kemarin kena hujan.

Rara: udah berobat belum?.

Irene: udah sayang.

Rara: yaudah jangan lupa minum obat,istirahat sama makan.

Irene: iya, makasih sahabat aku tersayang.

Tiba-tiba notif muncul dari Fahri di handphonenya Irene.

"Lu sakit ya? Udah berobat belum?#Fahri".

"Udah, tapi sekarang udah mendingan kok#Irene".

"Yaudah istirahat aja, jangan lupa makan sama minum obat#Fahri".

Entah kenapa Irene senang mendapatkan chat dari Fahri yang perhatian seakan perhatian yang dulu terulang lagi sekarang.

"Irene enggak masuk ya?". Ucap Reyhan

"Iya, dia sakit". Jawab Rara.

Bel masuk sekolah bunyi tepat pukul 07:00 guru pun menuju ke ruang kelas sesuai jadwalnya sampai bel istirahat berbunyi.

Saat ini perlahan Silvi mulai bisa melupakan Fahri dan memutuskan untuk menjadi sahabat jauh lebih baik di bandingkan jauh-jauhan seperti orang yang tidak kenal.

Bel istirahat berbunyi. Biasanya Rara ke kantin bersama Irene berhubung Irene tidak masuk tetapi dia bersama Silvi, Fahri, Gilang, dan Tio.

"Fahri maafin gua kejadian-kejadian yang kemarin, mulai sekarang kita sahabat ya?". Ucap Silvi.

"Enggak usah minta maaf harusnya gua yang minta maaf, gua udah anggap lu, Rara, Irene, Gilang, Tio, Arga sebagai sahabat gua".

"Senang deh gua lihat lu berdua udah baik lagi". Ucap Rara.

"Bisa aja kamu". Jawab Silvi.

Saat mereka di kantin tidak hanya makan tetapi juga bercanda&bercerita, apapun mereka bicarakan entah Neneknya Tio gigi tinggal berapa dan adiknya Gilang udah sekolah apa belum, kalau udah berkumpul mereka yang paling berisik kadang juga heboh. Tapi berbeda dari Reyhan dan Sindy yang tidak berisik melainkan bermesraan.

"Tumben banget mereka berdua apa mereka pacaran?". Bisik dalam hati Rara.

"Sil, itu Sindy sama Reyhan pacaran?kok mereka sekarang ke kantinnya berduan melulu?". Ucap Rara dengan volume kecil ke telinganya Silvi.

"Sepertinya dia pacaran, soalnya dari kemarin dia berduaan melulu, wajar sih kalau pacaran kan mereka sudah lama sahabatan".

"Iya sih, si Sindy juga enggak cerita ke kita".

"Dia enggak mau orang lain tau mungkin".

"Bisa jadi".

Waktu istirahat sudah selesai semua segera kembali ke kelasnya masing-masing. Sebelum ada gurunya masuk ke kelas Rara chat Irene.

Rara: Memangnya si Reyhan sama Sindy pacaran?.

Keadaan di dalam kelas 12 A ada yang lagi asik main handphone,tiduran,ngegosip,bernyanyi dll, seketika semua menjadi siap layaknya orang yang niat belajar.

Saat sedang hening tiba-tiba ada bunyi suara Handphone hingga terdengar semua yg ada di dalam kelas.

"Handphone siapa tuh?". Ucap Tio.

"Punya lu ya?". Ucap Gilang sambil menunjuk ke arah Silvi

"Apaan sih bukan punya gua". Sahut Silvi.

Rara tersenyum kecil serasa ingin ketawa padahal bunyi handphone itu berasal dari laci mejanya Rara, ada balasan dari Irene.

Irene: enggak tau kamu kata siapa? Kalau memang benar mereka pacaran berarti selama ini aku berharap ke dia sia-sia dong?.

"Tolong diem dulu! Ibu mau menjelaskan bab 4".

Kembali hening lagi, Rara sudah melihat chat Irene tapi belum bisa balas karena ada guru, Rara langsung mematikan handphonenya sampai pulang.

Irene sudah merasa sedikit sehat daripada tadi pagi, Irene menelpon Rara selama 1 jam untuk menanyakan pertanyaan yang tadi dan mengobrol yang hal lain.

HOPE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang