chapter42

26 9 2
                                    

Saat teleponan Rara menceritakan semua kejadian Reyhan dan Sindy yang tadi hingga membuat pikiran Irene penuh tanda tanya dengan perasaan sedih, setelah Rara mengakhiri teleponnya Irene ragu untuk chat Reyhan. 5 menit yang lalu akhirnya Irene memberanikan diri untuk chat Reyhan.

Irene: Reyhan gua mau nanya nih sama lu?
Reyhan: Mau nanya apa?
Irene: Lu beneran jadian sama Sindy? Tolong jawab dengan jujur!.
5 menit Reyhan tidak membalasnya hanya di read aja.

Irene akhirnya tidur ia kesal dengan Reyhan tapi Reyhan membalasnya jam 11:30 dimana saat itu Irene tertidur pulas.

Reyhan: besok gua mau bicara sama lu.

Mamah masuk ke kamarku untuk membangunkannya.

"Irene bangun udah pagi, solat subuh sana nanti waktunya habis".

"Iya mah". Irene langsung duduk dengan mata tertutup.

Mamah keluar udah tau kalau Irene bangun tapi tidak sangka Irene langsung tidur lagi, tidak lama kemudian mamahnya datang lagi untuk mempastikan Irene sudah bangun.

"Irene kok malah tidur lagi, udah sehat kan?".

"Iya mah aku udah sehat, udah bangun juga kok". Kali ini Irene sudah benar-benar bangun, ia langsung siap-siap untuk pergi ke sekolah yang di antarkan oleh kakaknya.

*Di dalam kelas.

Baru aja Irene duduk tidak lama kemudian Rara datang langsung memeluk Irene dengan erat.

"Irene...akhirnya lu udah masuk, aku tuh kangen". Kata Rara.

"Aku baru sehari enggak masuk apalagi seminggu, aku juga kangen kok". Kata Irene

"Memang benar ya kalau rindu itu berat apalagi rindu pacar atau enggak mantan".

"Iya Ra". Irene membalasnya dengan tertawa mendengar kata-kata yang di ucapkan Rara.

Kemudian Reyhan datang langsung menghampiri Irene.

"Ren udah sembuh?".

"Iya udah kok".

"Oh iya gua mau bicara sama lu".

"Mau bicara apa?".

Reyhan tidak membalas perkataan Irene justru malah menarik tangan untuk bicara di luar kelas hanya kalian berdua yang tau.

"Sebelumnya gua minta maaf, iya benar gua pacaran sama Sindy. Gua tau lu juga sayang kan sama Fahri, Fahri juga sayang sama lu. Kenapa lu harus sia-siakan orang yang saling sayang? Gua saranin lebih baik jangan, karena orang yang saling sayang itu susah untuk menemukannya, gua enggak mau lu menyesali, Ren". Kata Reyhan

Irene tidak kuasa menahan air mata yang ingin menetes tapi Irene juga tidak mau Reyhan melihatnya. Irene sedih Reyhan memang benar pacaran sama Sindy dan juga mendengar perkataan Reyhan. Tidak ada kalimat sedikitpun yang keluar dari mulut Irene karena tidak kuasa menahan air mata, Irene berlari ke kamar mandi. Sebelum Irene balik ke kelas ia mencuci muka agar tidak kelihatan habis menangis.

*Dalam kelas.

"Ren kamu kenapa? Tadi kamu kemana?". Tanya Rara.

"Enggak kenapa-kenapa, tadi ada urusan sebentar". Jawab Irene.

"Bohong, kamu habis nangis kan?jawab jujur! Reyhan bicara apa aja sama kamu?".

"Iya aku habis nangis, Reyhan memang benar pacaran sama Sindy".

"Tuh kan benar, yaudah Ren sekarang kan kamu udau tau semuanya. Orang sayang sama kamu juga udah ada di depan mata, mau sampai kapan kamu sia-sia kan? Nanti dia buru di ambil orang".

"Iya Ren".

Perasaan Irene sedikit sedih membuat tidak fokus untuk belajar hampir aja dia melamun untung aja Rara mencubit lengannya.

"Aduh sakit". Kata Irene dengan volume yang pelan.

"Makanya jangan melamun". Kata Rara.

"Iya enggak lagi".

Bel istirahat berbunyi. Kali ini Irene menghampiri Fahri terlebih dahulu tidak seperti biasanya.

"Fahri ke kantin yuk". Kata Irene.

"Hmm. Tumben ajakin gua". Kata Fahri.

"Hmm. Enggak mau? Yaudah gua ajak Gilang". Irene langsung pergi, Fahri langsung berdiri dari tempat duduknya mengikuti Irene dan langsung pegang tangan Irene.

"Dasar baper".

Irene dan Fahri menuju ke kantin bersama sedangkan Rara bersama arga mereka akan berkumpul di kantin.

"Hmm. Cie ada udah dekat lagi nih". Kata Rara.

"Iya Ra, kita mah memang udah dekat dari dulu cuma kemarin-kemarin ada sedikit masalah aja yang membuat kita enggak sedekat dulu". Kata Irene.

"Bagus deh kalau kalian udah balik lagi seperti dulu, jadi ikut senang". Kata Rara.

"Iya Ra".

HOPE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang