Hari ke-3 UAS mungkin sebagian siswa dan siswi semangat belajarnya menurun.
Irene berjalan menuju ke tempat duduknya dengan menundukan kepalanya, ia malu matanya bengap karena semalam ia habis menangis.
"Ren kamu nangis lagi?".
"Enggak".
Rara hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban Irene yang super bohong tapi Rara tahu perasaan Irene kemarin. Fahri diam-diam memperhatikan Irene jujur saja Fahri tidak sanggup untuk menjauh dari Irene.
Bel sudah berbunyi, hari ini ruang 15 pengawasnya baik tidak seperti kemarin saat pelajaran matematika, saat pengawasnya keluar sebentar murid ruang 15 mulai berisik menanyakan jawaban ke teman yang tadinya hening.
Saatnya istirahat walaupun cuma 20 menit yang penting otak perlu istirahat biar gak pusing.
"Ren ayo kita ke kantin, perut aku bunyi terus nih".
Irene tersenyum mendengar kalimat kalau perutnya Rara bunyi terus.
"Aku enggak ke kantin".
"Ayo Irene antar aku, daripada di sini sendirian yang ada kamu malah sedih kali aja di kantin kamu malah senang dan mood kamu malah jadi bagus".
"Iya ayo".
Irene memutuskan untuk ikut Rara ke kantin daripada di sini sendirian setidaknya ada suasana baru yang membuat moodnya naik.
"Aku duduk di sini".
"Tunggu ya aku beli makanan dulu".
Irene membalasnya hanya mengangguk, lumayan lama menunggu Rara sedang beli makanan karena antri. Irene tidak sengaja melihat Fahri bersama Silvi sedang ketawa-ketawa, Irene juga melihat Reyhan bersama sindy membuat mood nya semakin hancur yang kemarin-kemarin dekat sekarang malah menjauh, tidak lama Irene melihat Reyhan dan Fahri ia langsung meninggalkan kantin dan juga Rara, Fahri tahu kalau Irene melihat dirinya dan Reyhan hingga membuatnya pergi. Rara mencari Irene di sekitar kantin namun tidak ada memutuskan untuk ke kelas.
"Irene kok ninggalin aku".
"Iya maafin aku".
"Aku tahu kenapa kamu ninggalin aku? Karena ada Fahri dan Reyhan sedang sama Silvi dan Sindy kan?".
Hanya Membalas dengan mengangguk.
"maafin aku ya, aku ajak ke kantin buat mood kamu bagus tapi malah jadi buruk". Memasang wajah cemberut.
"Kamu enggak salah".
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [COMPLETED]
Teen FictionTidak ada yang percuma... Tidak ada yang sia-sia... Meski semua telah berlalu Kenangan indah itu tetap membiru dihatiku... Aku tetap merindumu... Kamu tetap dalam hatiku...