chapter15

25 8 0
                                    

Reyhan hampir saja terlambat ke sekolah untung saja gerbangnya belum ditutup. Reyhan segera masuk ke dalam kelas, teman-temannya sudah pada datang. Reyhan melihat ke arah tempat duduknya Irene tapi kosong hanya ada Rara.

"Ra, Irene enggak masuk?". Reyhan bertanya kepada Rara karena Reyhan penasaran kenapa Irene belum ada dikelas.

"Engga tahu. Dia enggak bilang, coba saja tanya Fahri".

Fahri memberikan surat izin Irene yang tadi di berikan oleh ibunya Irene ke seketaris kelas yaitu Sindy.

"Hari ini siapa yang enggak masuk?". Lagi-lagi Reyhan penasaran.

"Irene, Dea dan gilang".

Ada nama Irene yang Sindy sebut. Semakin membuat Reyhan penasaran kenapa Irene tidak masuk.

"Irene kenapa?".

"Dia sakit. hmm cie khawatir".

"cemburu ya?".

"Enggak bakal gua cemburu". Padahal dalam hatinya ia cemburu. Sindy sudah lama suka sama Reyhan sejak SMP kelas 8 dan dulu mereka bersahabatan, semakin ke sini perasaan Sindy berubah ke Reyhan bukan lagi sahabat melainkan lebih dari sahabat. Saat masuk SMA Sindy tidak sangka kalau dia akan satu sekolah lagi sama Reyhan, padahal Saat lulus SMP ia berusaha untuk melupakannya. namun Sindy terlalu berharap agar Reyhan juga suka sama Sindy bukan hanya sekedar sahabat.

"Bilang saja kali kalau cemburu". Sambil tersenyum.

HOPE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang