"gua buang sampah aja ya?".
"Iya".
Setelah buang sampah Reyhan tidak segera balik ke kelas dia malah ke kantin karena udah janjian sama Sindy untuk bertemu di kantin.
Silvi datang ke sekolah dengan mata bengap karena habis nangis semalam."Sil kamu nangis ya semalaman? Semalam aku telepon kamu tapi enggak di angkat aku khawatir sama kamu".
"Enggak usah khawatir aku baik-baik aja kok".
Irene tau kalau Silvi bohong semakin membuat Irene merasa bersalah, ia mencari cara untuk memperbaiki hubungan Silvi dan Fahri. Salah satu caranya dengan cara mengungkapkan perasaannya ke Reyhan.
Reyhan sengaja janjian sama Sindy di kantin karena ingin mengatakan sesuatu.
"Ada apa?".
"Lu mau enggak jadi pacar gua?".
"Apaan sih lu bercandanya jangan begitu deh".
"Gua serius!lu mau enggak?".
Tentu membuat Sindy kaget dan spontan menjawabnya.
"Iya gua mau, tapi Irene bagaimana? Dia kan suka sm lu".
"Justru gua mau bantu deketin Irene sama Fahri biar mereka bisa deket seperti dulu lagi".
"Gua juga mau bantu mereka".
Irene mencari Reyhan ternyata ada di kantin sedang bersama Sindy.
"Reyhan lu di sini dari tadi gua cariin lu".
"Ada apa?".
"Gua mau bicara empat mata sama lu".
"Yaudah, gua ke kelas dulu ya".
"Mau bicara apa?".
"Hmm gua mau bilang kalau gua......".
"Iya apa?".
Irene sangat bingung jantungnya berdegup lebih cepat, panas dingin dan gemetaran tidak biasanya ia menyatakan perasaannya.
"Gua sayang sama lu udah lama".
Benar dugaan Reyhan, Irene mengatakan perasaannya.
"Kenapa kok lu sayang sama gua?"
"gua sayang sama lu enggak ada alasan".
"Makasih udah sayang sama gua, tapi ada orang yang benar-benar sayang daripada gua".
"Siapa?".
"Nanti lu juga bakal tau kok".
"Gua mau bantuin Silvi biar dekat sama Fahri lagi tapi gimana caranya?".
"Bagus dong Silvi putus dari Fahri".
"Lah kok bagus?".
"Iya kan lu bisa dekat sama Fahri, semenjak Fahri sama Silvi dia enggak ada waktu buat lu Ren".
"Iya sih, tapi gua mau Silvi bahagia, bantuin gua ya!".
"Enggak mau".
"Ayo dong sekali ini aja".
"Oke gua bantuin, gimana caranya?".
"Kita pura-pura pacaran".
"Selain itu?".
"Enggak ada lagi. Itu satu-satunya cara biar Silvi percaya kalau gua enggak ada perasaan sama Fahri".
"Oke, mulai dari sekarang?".
"Iya dari sekarang, makasih banget udah mau bantu gua".
"Iya sama-sama, ayo ke kelas".
Saat masuk ke dalam kelas Reyhan memegang tangan Irene menuju tempat duduknya masing-masih seperti orang pacaran membuat teman-temannya ada di kelas heboh dan terkejut.
"Sepertinya ada yang baru jadian nih". Sahut tio.
Fahri, Rara, Sindy sangat tersontak kaget.
"Ren kamu pacaran sama Reyhan?".
"Iya".
Saat bel istirahat berbunyi Reyhan langsung menceritakan semuanya ke Sindy agar tidak salah paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [COMPLETED]
Teen FictionTidak ada yang percuma... Tidak ada yang sia-sia... Meski semua telah berlalu Kenangan indah itu tetap membiru dihatiku... Aku tetap merindumu... Kamu tetap dalam hatiku...