Bel istirahat sudah berbunyi. Rara, Irene, dan Reyhan kembali ke kalas setelah perutnya terisi oleh makanan. Saat melangkah, tiba-tiba ada adik kelas yang menabrak Irene dengan membawa segelas minuman es jeruk hingga terkena bajunya.
"Maaf kak enggak sengaja".
Irene memutuskan untuk berlari ke kamar mandi agar ia tidak terlamabat masuk ke kelas sebelum ada gurunya sehingga mengabaikan adik kelas yang meminta maaf.
"Ren tunggu". Rara berlari mengejar Irene yang larinya sangat cepat, namun Rara kehilangan Irene. Rara memustuskan untuk kelas.
"Aduh...". Irene meringis kesakitan ia tidak sengaja tersandung hingga membuat lututnya terluka, ia segera berdiri dan melanjutkannya perjalanannya lagi tapi tiba-tiba tangan Irene di tarik oleh Fahri ke tempat Uks yang sepi Fahri segera mengobati luka yang ada di lututnya Irene.
"Makanya hati-hati". Sangat jelas di wajahnya kalau Fahri memang khawatir.
"Iya. Tadi gua mau ke kamar mandi mau bersihkan baju gua yang kena minuman makanya gua lari".
Fahri langsung menghandsaplas luka Irene membuat Irene meringis.
"Aduh, Fahri pelan-pelan".
"Sudah selesai". Fahri menyodorkan sapu tangan tanpa berbicara apa-apa.
Irene langsung membersihkannya di wastafel dalam Uks.
"Irene sama Fahri kemana ya? sudah 15 menit enggak masuk ke kelas". Rara berbicara sendiri dengan volume yang pelan.
Tanpa sadar melihat jam sudah 15 menit mereka berdua menghabiskannya di dalam Uks.
"Ren sudah 15 menit kita di sini". Fahri langsung menarik tangan Irene dengan terburu-terburu. Mereka berdua masuk bersama ke kelas walaupun sudah ada gurunya, Irene takut di marahi.
Tok... tok...tok...
Fahri membuka pintunya. Semua yang ada di dalam ruangan mengarah ke mereka berdua."Kamu berdua habis kemana, kamu telat 15 menit".
"Iya bu maaf saya habis bersihkan baju saya yang terkena minuman". Perasaan Irene saat ini takut tidak di bolehkan ulangan
"Maaf bu saya enggak mendengar bel berbunyi soalnya saya di perpustakan lagi baca buku bu". Fahri berbohong.
"Iya sudah besok-besok jangan begini lagi, kamu berdua boleh ikut ulangan tapi enggak ada penambahan waktu".
Hatinya Irene lega gurunya memperbolehkan mereka berdua untuk mengikuti ulangan walaupun tidak ada penambahan waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [COMPLETED]
Teen FictionTidak ada yang percuma... Tidak ada yang sia-sia... Meski semua telah berlalu Kenangan indah itu tetap membiru dihatiku... Aku tetap merindumu... Kamu tetap dalam hatiku...