chapter22

26 8 0
                                    

Irene menunggu pesan dari Reyhan tapi Reyhan sedang sibuk. Akhirnya Irene ketiduran.

2 hari kemudian Ulangan Akhir Semester ganjil di laksanakan.

Irene sudah mempersiapkan mulai dari belajarnya dan alat tulis. Pagi ini Irene semangat untuk berangkat sekolah dengan otak yang fresh dan ceria.

Irene menempati ruang 15, Sampai di kelas Irene melihat Reyhan bersama Sindy sedang berduaan, Irene cemburu tapi dia tidak punya hak untuk cemburu, Irene segera mengalihkan pandangan dari mereka berdua. Fahri melihat Irene yang sedang melihat Reyhan sama Sindy sedang berduaan. Lebih baik Irene menunggu Rara di depan kelas daripada harus masuk ke dalam kelas, setelah Rara datang mereka berdua masuk ke dalam kelas, Posisi Reyhan sudah di tempat duduknya
Fahri menghampiri Irene yang sedang duduk sendirian karena orang yang duduk bersama Irene belum datang dan juga Rara.

"Ren semangat ya. Lu fokus saja dulu sama ulangannya! jangan ingat gua melulu saat mengerjakan soal?". Fahri memberikan Irene semangat sambil menggoda Irene, karena Fahri tahu saat ini hatinya Irene sedang hancur melihat Reyhan berduaan.

"mending gua ingat kakak gua daripada lu, iya semangat juga buat lu". Sambil tersenyum.

"Pulang sekolah nanti lu enggak ada janji sama yang lain kan?".

"Enggak ada memangnya kenapa?".

"Gua mau ajak lu keliling Jakarta, mau enggak?".

"Iya sudah, gua mau".

Semua sedang fokus pada kertas ulangannya keadaan suasana kelas hening. Ulangan pelajaran hari ini adalah agama dan pendidikan Kewarganegaraan otak serasa penuh dengan pelajaran.  Setelah selesai pelajaran pertama bel istirahat berbunyi. Reyhan langsung menghampiri Sindy dan mengajak untuk ke kantin bersama  tapi Sindy tidak mau jajan, jadinya Reyhan mengajak Irene.

"Ren ke kantin yuk?".

Fahri segera mengajak Irene.

"Ren ke kantin sama gua saja ayo". Fahri menggandeng tangan Irene dan meninggalkan Reyhan. Irene belum menjawab ajakan Reyhan.

HOPE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang