Dalam kalender besok tercantum tanggal merah yang berarti Libur. Libur 3 hari bagi Irene sangat cukup lumayan untuk istirahat.
Saat sedang menonton televisi, ponselnya Irene berdering ada telepon dari Rara.
"Ren kamu ada di rumah kan? Aku pengen ke rumah kamu, kangen sama kamu".
"Kangen sama aku atau kak Kai". Menggoda Rara yang tiba-tiba kangen terus mau main ke rumah kalau bukan ingin ketemu kak Kai juga.
"Kak Kai dong tapi sama kamu juga kok".
"Tuh kan. Iya sudah sini ke rumah".
"Oke, siapkan makanan yang banyak oke? Sama minum juga nanti kalau enggak di sediain minum malah seret".
Irene hanya tertawa mendengar lawakan kecil dari Rara.
25 menit kemudian Rara sampai rumah Irene. Rara langsung masuk ke kamar Irene.
"Ren Fahri kan pacaran sama silvi".
"Iya aku tahu, kemarin aku lihat langsung dari kejauhan".
"Kok bisa?".
"Iya. Reyhan ajak aku ke taman cuma buat aku lihat si Fahri dan Silvi".
"Jahat banget sih Reyhan, sabar ya Ren".
"Entah".
Kai datang dengan membawa sepiring pisang goreng dan es teh untuk Temannya Irene.
"Duhh, enggak usah repot-repot kak. Kak Kai apa kabar?kok kita enggak pernah ketemu. Enggak kangen sama aku?".
Irene hanya menggelengkan kepala sambil senyum dengan sikap Rara kalau ketemu kak Kai.
"Enggak repot kok, bukannya enggak pernah ketemu cuma kamu jarang ke sini".
Makanan dan minumannya di letakkan di meja belajar Irene.
"Di makan ya. Kakak ke kamar".
"Iya kak". Menjawab dengan kompak.
"Dadah kak kai". Tidak lepas padangannya ke arah kai hingga tidak kai sudah tidak terlihat lagi.
"Ra apa aku suka ya sama Fahri, jujur nih aku enggak rela kalau Fahri sama yang lain apalagi sama Silvi". Mengarahkan pandangannya ke Rara dengan serius tapi Rara hanya melihat dengan sekilas dan langsung mengarah ke televisi sambil makan pisang goreng buatan mamahnya Irene yang kebetulan kesukaannya Rara.
"Kata aku sih, kamu suka sama Fahri".
"Enggak mungkin, dia kan Sahabat aku".
"Awalnya sahabat lama-lama jadi cinta". Menjawabnya dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [COMPLETED]
Teen FictionTidak ada yang percuma... Tidak ada yang sia-sia... Meski semua telah berlalu Kenangan indah itu tetap membiru dihatiku... Aku tetap merindumu... Kamu tetap dalam hatiku...