Chapter 7 [Kenangan]

2.1K 76 3
                                    

SDH
.
.
.
.
.

Sandra berjalan memasuki pekarangan rumah Gaby yang sangat terlihat sepi, yang dipadati dengan parkiran-parkiran kendaraan sahabat-sahabatnya maupun kendaraan miliknya sendiri. Melihat pintu rumah yang tak tertutup Sandra langsung memasuki rumah itu seperti kebiasaannya jika sudah sampai di rumah Gaby.

Belum terlihat seorang pun setelah ia memasuki rumah itu, matanya langsung tertuju pada kamar Gaby yang tertutup rapat. Bisa dipastikan bahwa ia dan yang lainnya sedang berada di dalam ruangan itu, jarang kali ia ingin berkumpul jika harus memakai ruangan lain selain kamarnya sendiri.

Krit!

Sandra membuka pintu kamar itu dengan menyisahkan sedikit suara gesekan karena dibuka, jiwa-jiwa yang raganya sedang berkumpul dan melakukan kegiatan masing-masing sontak berbalik menatap ke arahnya yang baru saja menutup kembali pintu kamar.

"Akhirnya lo datang juga ya, kita udah lama nungguin loh," ujar Cherly.

"Emang ada apaan?"

"Yah gak ada cuma ngumpul biasa aja, emang lo ngurusin pacar mulu. Lupa sama temen sendiri." Celetuk Wirly.

"Yaelah anjayy. Baru juga tadi siang kita ngumpul di rumah gue, sekarang gue jadi bahas bullying di sini." Celetuk Sandra sambil menyandarkan tubuhnya di dinding. "Tega banget lu."

"Yaudah sini." Seru Gaby sambil terkekeh melihat ekspresi Sandra yang dituduh dari Wirly.

Terlihat beberapa sahabatnya yang lain seperti Wanda, Anisa, sedang asik-asiknya menyantap rujak yang mereka buat sejak tadi. Sandra yang mulai bergabung berjalan menujunya mengambil sesendok rujak dan menyandarkan punggungnya di belakang Gaby.

Belum lama Sandra menikmati keberadaannya di tengah-tengah sahabatnya itu, berkumpul berbagi canda dan tawa tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan berita yang akan mereka bahas. Alasan yang mendasari perkumpulan yang mereka adakan hari itu juga yang melenceng dari jadwal biasanya.

"Woy lo gak mau tau gak berita hot-nya?" Ujar Cherly yang hampir membuat Sandra menyadari tujuan mereka berkumpul.

"Ada apaan sih?" Sandra mengerutkan keningnya tak mengerti masalah apa yang membuat perkumpulan mereka secanggung itu.

"Katanya kita ini manusia-manusia sok suci, ckck." Ujar Cherly berdecak sebal.

"Maksud kalian?" tanya Sandra.

Cherly berusaha mengumpulkan puing-puing ingatannya mengenai ucapannya barusan.

Gadis bernama Cherly menyandarkan punggungnya di sandaran ranjangnya, memainkan ponselnya yang sudah menjadi kebiasaannya ketika tak melakukan hal apapun. Menscrooll down semua foto-foto yang terupload maupun membuka satu per satu snapgram orang lain dalam instagramnya.

"Tring, tring"

"Tring, tring"

Tiba-tiba saja ponselnya terus berdering tidak seperti biasanya, seperti ia telah dispam oleh seseorang.

"Siapa sih, sebegitu pentingnya sampe nyepam segala," gumam Cherly.

K'Olivia
Cher
Cherly
Cherly
Cher!
Cherly!
Mana lo?!
Cherly!

Mata Cherly seketika terbelalak melihat chat siapa yang sudah melakukan spam padanya.

"Ada apa ya?," gumam Cherly

 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang