Chapter 22 [Kebebasan]

1K 29 0
                                    

Seperti keputusannya, kini Sandra mendapatkan kebebasannya saat break dengan Arvind. Setelah dua puluh empat jam mengatakan pada perpisahan dengan Arvind membuat Sandra kehilangan akal bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya. Rasanya Sandra tidak percaya bahwa dirinya yang melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan.

"Apa ini yang gue butuhkan? Apa keputusan ini udah benar?" Gumam Sandra mengayunkan kakinya di pinggir kasur menatap pemandangan di luar jendela kamarnya yang sudah gelap.

Sandra berdiam diri dan berusaha menikmati pemandangan yang ada di hadapannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa Sandra sendiri pun bisa merasakan sakit hati dengan sikapnya yang membuat perpisahan tak layak dengan Arvind. Dimana-mana tidak ada namanya perpisahan yang layak, perpisahan tetaplah perpisahan.

Seharusnya Sandra merasa senang dengan kebebasannya yang baru saja ia raih kembali setelah sekian lama tidak dirasakannya. Bahkan Sandra sendiri merasa tidak sepenuhnya merasa meraih kembali kebebasan itu. Namun, karena Sandra sendiri yang mengambil keputusan tergesa-gesa itu membuatnya harus menerima.

"Gini banget sih rasanya." Gumam Sandra mengetuk-ngetuk meja belajarnya.

Tiba-tiba terlintas di pikirannya untuk pergi bersama sahabat-sahabatnya.

"Mumpung udah terlanjur gini, gue pengen curhat sama Fajar. Udah lama banget gue ngejauhin dia." Gumam Sandra kembali setelah teringat dengan Fajar.

Dengan sigap Sandra meraih ponselnya yang bertengger di atas bantalnya. Segera dicarinya kontak bernama Fajar di layar itu. Rasanya keterlaluan menjauhi sahabat sendiri karena takut membuat pasangan cemburu, tapi Sandra juga tidak punya pilihan lain. Bahkan Fajar juga kerap melakukan hal yang sama.

Sandra
Fajar..

Fajar
Tumben

Sandra
Lo dimana?

Fajar
Di TB

Sandra
TB dimana? TB lo banyak

Fajar
Emang napa?

Sandra
Pen curhat

Fajar
Giliran sakit ati lo inget gue-_

Sandra
Ya kan lo tempat curhat terbaik

Fajar
Ckck modus lo

Sandra
Yaudah sih lo dimana?

Fajar
Gue di rumah Gaby kok

Sandra
Kok gak ngomong

Fajar
Lo aja yang jarang cek grup sebelah

Sandra
Ah iya ya

Fajar
Lo sini aja buruan

Sandra
Otewe

Sandra tidak akan menunggu lama lagi untuk berangkat ke tempat biasa ia menuangkan unek-uneknya. Bahkan saat Sandra tidak memiliki izin untuk bertemu mereka, yang lain masih dengan terbuka menerima Sandra. Karena sahabatlah yang akan selalu menjadi tempat kita pulang saat yang lain tidak menerima keberadaan kita.

Sandra menaiki motornya yang terparkir rapih di depan rumahnya. Sepertinya hari minggunya kali ini tidak akan membosankan seperti biasa, karena kehadiran orang-orang yang akan ditemuinya. Sandra tidak ingin terlihat lemah karena habis putus cinta. Dengan penuh semangat Sandra bergabung dengan kendaraan lainnya di keramaian jalan itu.

 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang