Seperti keputusannya, kini Sandra mendapatkan kebebasannya saat break dengan Arvind. Setelah dua puluh empat jam mengatakan pada perpisahan dengan Arvind membuat Sandra kehilangan akal bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya. Rasanya Sandra tidak percaya bahwa dirinya yang melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan.
"Apa ini yang gue butuhkan? Apa keputusan ini udah benar?" Gumam Sandra mengayunkan kakinya di pinggir kasur menatap pemandangan di luar jendela kamarnya yang sudah gelap.
Sandra berdiam diri dan berusaha menikmati pemandangan yang ada di hadapannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa Sandra sendiri pun bisa merasakan sakit hati dengan sikapnya yang membuat perpisahan tak layak dengan Arvind. Dimana-mana tidak ada namanya perpisahan yang layak, perpisahan tetaplah perpisahan.
Seharusnya Sandra merasa senang dengan kebebasannya yang baru saja ia raih kembali setelah sekian lama tidak dirasakannya. Bahkan Sandra sendiri merasa tidak sepenuhnya merasa meraih kembali kebebasan itu. Namun, karena Sandra sendiri yang mengambil keputusan tergesa-gesa itu membuatnya harus menerima.
"Gini banget sih rasanya." Gumam Sandra mengetuk-ngetuk meja belajarnya.
Tiba-tiba terlintas di pikirannya untuk pergi bersama sahabat-sahabatnya.
"Mumpung udah terlanjur gini, gue pengen curhat sama Fajar. Udah lama banget gue ngejauhin dia." Gumam Sandra kembali setelah teringat dengan Fajar.
Dengan sigap Sandra meraih ponselnya yang bertengger di atas bantalnya. Segera dicarinya kontak bernama Fajar di layar itu. Rasanya keterlaluan menjauhi sahabat sendiri karena takut membuat pasangan cemburu, tapi Sandra juga tidak punya pilihan lain. Bahkan Fajar juga kerap melakukan hal yang sama.
Sandra
Fajar..Fajar
TumbenSandra
Lo dimana?Fajar
Di TBSandra
TB dimana? TB lo banyakFajar
Emang napa?Sandra
Pen curhatFajar
Giliran sakit ati lo inget gue-_Sandra
Ya kan lo tempat curhat terbaikFajar
Ckck modus loSandra
Yaudah sih lo dimana?Fajar
Gue di rumah Gaby kokSandra
Kok gak ngomongFajar
Lo aja yang jarang cek grup sebelahSandra
Ah iya yaFajar
Lo sini aja buruanSandra
OteweSandra tidak akan menunggu lama lagi untuk berangkat ke tempat biasa ia menuangkan unek-uneknya. Bahkan saat Sandra tidak memiliki izin untuk bertemu mereka, yang lain masih dengan terbuka menerima Sandra. Karena sahabatlah yang akan selalu menjadi tempat kita pulang saat yang lain tidak menerima keberadaan kita.
Sandra menaiki motornya yang terparkir rapih di depan rumahnya. Sepertinya hari minggunya kali ini tidak akan membosankan seperti biasa, karena kehadiran orang-orang yang akan ditemuinya. Sandra tidak ingin terlihat lemah karena habis putus cinta. Dengan penuh semangat Sandra bergabung dengan kendaraan lainnya di keramaian jalan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚 (✔)
Teen Fiction(Complete) Sandra pikir, berpacaran dengan Arvind adalah salah satu kebahagiaan untuknya. Walaupun tahu bagaimana kisahb sang kekasih yang masih sering dikejar masa lalu, tetapi ia masih bisa menerima. Namun hal itu tidak bisa berlangsung lama, samp...