13.

1.8K 254 9
                                    

Jungkook kembali ke dunia nyata saat tangan sehun bergerak liar di depan wajahnya. Seketika raut wajahnya tak terbaca, jungkook bingung dengan keputusannya, ia takut nanti nya akan melukai perasaan mendiang kakek dan ayah nya.

 Seketika raut wajahnya tak terbaca, jungkook bingung dengan keputusannya, ia takut nanti nya akan melukai perasaan mendiang kakek dan ayah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 30 menit yeri, eunha dan yein berada dikamar hira. Yeri sedari tadi masih duduk terdiam di salah satu sisi brankar hira, sedangkan yein dan eunha sedang mengobrol di sofa yang tak jauh dari brankar.

"Yer.." tiba-tiba yein memanggil, yeri yang mendengarnya langsung menoleh dan menatap yein seolah bertanya 'ada apa?'.

"Lu beneran mau nunggu hira bangun? Kenapa gak balik aja sih?" Kata yein seolah menyudutkan yeri.

"Kenapa sih yein-ssi? lagian tadi itu jungkook yang bilang kalo hira kangen sama aku. lah sekarang kenapa aku harus balik? kan aku belum ketemu hira"

"Tunggu deh, maksud kamu apa ya yeri-ssi? Hira kangen kamu? Hira dari pagi sama saya terus, bahkan dokter jeon datang waktu hira tertidur. Lalu bagaimana bisa hira 'bilang' ke dokter jeon kalo dia kangen kamu yeri-ssi?.." eunha membantah pernyataan yeri tentang hira dan disambut tawa dan tatapan remeh oleh yein.

Yeri mulai tersulut emosi, dari tadi dirinya berusaha diam walau harus dijadikan obat nyamuk oleh yein dan eunha, lalu sekarang yein dan eunha malah mengira ia berbohong tentang hira dan jungkook.

"Maaf yein-ssi dan eunha-ssi saya tidak pernah mengada-ada. Kalian perlu bukti?.." yeri mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan isi percakapannya dengan jungkook sesaat setelah ia selesai fitting pakaian tadi siang.

Yein merebut ponsel yeri, memperhatikan setiap isi percakapan yeri dan jungkook. Seketika ia geram dan memberikan ponsel itu kembali pada pemiliknya dengan kasar.

Jungkook nge-chat dia duluan? -jyi

Yeri tersenyum simpul, "udah percaya kan? Apa saya kelihatan 'berbohong' yein-ssi?"

Seketika eunha melihat mimik wajah yein yang geram, ia segera mendekat dan menenangkannya lalu menatap yeri sarkas.

"Saya bingung dengan anda yeri-ssi kenapa anda bisa berbuat seperti ini kepada seseorang yang sudah punya tunangan? Anda berniat merebut dokter jeon dari yein-ssi?.." yeri seketika terdiam mendengar kata-kata eunha, tak hanya yeri tapi ketiga perempuan yang tadi berdebat itu terdiam semua.

Aku merebutnya? -kyr

Apa aku salah ngomong? -jeh

Biar tau rasa dia? Bagus eun -jyi

.
.

Eungh..

Hira melenguh dalam tidurnya tak lama kemudian dan mengerjapkan mata beberapa kali, "tante yeri?.." hira mendapati yeri masih duduk disamping brankar nya hira menoleh dan menemukan orang lain, "suster jung? Tante yein?.."

Yeri yang terpanggil pun langsung menoleh kearah hira, sesegera mungkin ia berdiri dan berjalan keluar kamar hira, yeri menangis sambil menjauh.

'Mending aku pulang, lagian hira udah ngeliat aku kan tadi. Aku nggak kuat denger mereka ngomong aneh-aneh lagi' batin yeri sambil masih berjalan menunduk dan menghapus air mata nya.

Bruk~

Yeri terdorong dan seketika jatuh, masih dengan air mata membasahi pipinya.

"Yeri..? K-ka-kamu kenapa?.." sehun, lelaki yang tak sengaja menabrak yeri tadi langsung kaget melihat wajah yeri yang sudah berantakan dengan matanya yang sembab dan basah.

"Sehun?.." yeri segera berdiri setelah tahu sehun yang menabraknya, "saya permisi pulang duluan. Tolong kamu bilang ke jungkook, jangan hubungi saya lagi ya.." yeri agak berlari untuk menghindari sehun dan segala pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan sehun.

"Loh...loh... Yer?... Yeri??..." Sehun segera mengejar yeri, namun terlambat karena yeri sudah lebih dulu naik taksi yang ada didepan rumah sakit.

'ada apa ya? Kok dia tiba-tiba nangis?.. apa aku susulin aja ya? Tapi aku kan gak tau apartement nya?..' sehun masih bingung apa yang terjadi dan hendak kembali ke kamar hira, untuk mengambil ponselnya yang tadi ia charge di kamar hira.

"AKU TANYA SEKALI LAGI YA SAMA KAMU, YERI KEMANA??!!" Sehun langsung membuka pintu kamar hira begitu mendengar teriakan jungkook dari dalam

Semua nya berantakan, yein menangis, hira juga menangis dan eunha hanya terdiam disamping hira sambil berusaha menenangkan hira.

"WOI... ADA APA SIH KOOK?!.." sehun berteriak berusaha menenangkan jungkook yang sepertinya akan meledak lagi.

"Nih.. perempuan ini udah buat yeri pergi.. maksud nya apa coba hun?!.." jungkook menjawab pertanyaan sehun dengan balik bertanya.

Sehun seketika paham situasinya 'jadi yeri diusir yein. Trus sekarang yein takut karena dibentak jungkook.. oh..'

"Udahlah kook, kasian tuh hira, kaget liat lu kayak gini... Udahan napa?.." sehun berkata lagi, bermaksud menenangkan jungkook yang terlihat masih emosi.

Jungkook menghela nafas panjang nya. "Suster jung, tolong gantiin baju hira.." jungkook berbicara pada eunha tapi masih dengan menatap ponselnya. Eunha hanya mengangguk.

"di reject lagi.." jungkook bergumam masih dengan raut wajah emosi yang ditujukan pada yein.

Hira segera mendekati jungkook, walau masih takut dengan emosi ayahnya. "Appa, aku sudah.."

Jungkook hanya menoleh, tersenyum dan menarik hira keluar kamar, menyisakan yein, eunha dan sehun.

Jungkook hanya menoleh, tersenyum dan menarik hira keluar kamar, menyisakan yein, eunha dan sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(779)
Sorry for typo
vote and comment ya
Makasih💜

Lucky AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang