Yein tak mampu lagi berkata-kata, ia memilih keluar dari ruangan jungkook tanpa menengok yeri sedikit pun.
"jadi...? Bisa jelasin semua nya dok?.." yeri mulai bersuara tak lama setelah yein keluar
"Nanti ya yer. Aku mau periksa pasien dulu..." Jungkook memakai jas praktek nya dan berjalan keluar, "kamu tunggu disini, nanti kalo balik aku bakal cerita" Yeri hanya tersenyum miris melihat punggung jungkook yang menjauh.
.
.Sudah 30 menit yeri menunggu jungkook diruangannya. Yeri adalah orang yang mudah bosan, dalam 30 menit saja ia sudah melakukan banyak hal agar tetap berada diruangan jungkook.
Tok tok tok
Suara ketukan menginterupsi yeri untuk segera duduk diam di sofa lagi. Sesaat seorang perempuan berusia kira-kira 50an masuk dan dengan raut wajah terkejut menghampiri yeri.
"Kamu ngapain disini?.."
Mampus. Jawab apa nih -kyr
"Emm.. maaf tante, yeri tadi... Em.. tadi...." Yeri nampak bingung hendak menjawab apa, "..emm.. itu te... Ak--"
Ceklek
"-.. dia kesini sama aku bu, mau nemenin hira" tiba-tiba jungkook datang dan menyela ucapan yang bahkan yeri sendiri tak mau menjawab.
Ibu jungkook memandang bergantian anaknya dan yeri. Ketiga nya nampak masih sama-sama diam terduduk disofa.
"Kenapa yein nangis kook?.." ibu jeon bertanya dengan tatapan yang langsung mengarah ke anaknya.
Yeri dan jungkook sama-sama terdiam, tak mampu menjawab pertanyaan dengan nada sarat akan amarah dari ibu jungkook.
Jungkook menghela nafas nya, "pasti dia udah cerita kan bu?.. intinya aku mau pertunangan ini batal" jawab jungkook sebisa mungkin, entah mengapa masih ada sedikit keraguan untuk membatalkan pertunangan ini.
Ibu jungkook mencoba untuk tetap menatap anaknya, ia berusaha menunggu argumen yang menjadi alasan utama anaknya, tapi raut wajahnya seketika beribah kecewa saat jungkook tak juga melanjutkan kalimat nya.
"Kenapa kook?.. kenapa kamu lebih memilih membatalkannya?..." Nafas ibu jungkook tertahan sebelum melanjutkan lagi, "setelah 5 tahun kamu malah membatalkannya?..-"
"-ma..maaf bu. Aku nggak bisa berpura-pura terus..-"
"-.. pura-pura?.. apanya yang pura-pura kook?.. jawab ibu!!!" Amarah ibu jungkook memuncak.
"Maaf bu. Aku sama sekali nggak pernah punya perasaan ke yein. Dan ibu seharusnya tau itu"
"Kenapa?... Kenapa kamu nggak bisa buka hati kamu buat yein?... Apa kamu sama sekali nggak menghargai dan bersyukur atas cinta yein selama ini?.. kurang apa dia kook?..."
"Kenapa bu?? Ibu tanya kenapa? Karena jungkook 5 tahun yang lalu adalah anak SMA yang dipaksa menikah, aku nggak bisa berbuat apa-apa bu. Dan lagi, aku mencoba keras untuk cinta ke yein, tapi nggak bisa bu. Nggak bisa!!.." Entah mengapa amarah jungkook ikut terpancing, "lagi pula ini bukan keinginan aku bu. kalo emang keluarga yein merasa hutang budi dengan keluarga kita mereka gak harus bayar dengan cara ini. Masih ada banyak cara lain. Cara yang nggak ngerugiin orang lain"
"Ngerugiin kook?.. maks..-"
"-.. iya bu ngerugiin. Aku ngerasa keputusan aku untuk diam itu ngerugiin diriku sendiri bu. Aku selalu berusaha nuruti kemauan ayah dan ibu termasuk nikah sama orang yang asing buat aku. Aku bertaham bu sampe ayah meninggal pun aku masih berusaha buat bula hati ke yein, tapi aku nggak bisa. Nggal pernah bisa" jungkook mengungkapkan semua beban yang ada di pikirannya dengan air mata yang mulai membasahi pipinya. Jungkook menangis.
Yeri yang melihat itu langsung menggenggam tangan jungkook yang duduk disebelahnya. Hal itu membuat jungkook tersenyum samar pada yeri.
Sesaat suasana diruangan jungkook hening. Bahkan ibu jungkook tak lagi berargumen, melihat jungkook menangis dihadapannya membuat ibu jungkook iba dan tak menyangka. Yeri masih menenangkan jungkook sambil sesekali menepuk pundak lelaki yang duduk disebelah nya itu.
.
.Disini lah ketiga nya berada, setelah situasi menegangkan ibu dan anak diruangan jungkook tadi ketiga nya berakhir dengan makan siang bersama di kantin rumah sakit.
"Yer.. sayur nya dimakan dong" jungkook berkata saat melihat yeri tidak memakan makanan nya.
"Nih minum nya yer.." jungkook kembali bersuara saat yeri tersedak.
"Duh kamu kalo makan kok nggak bener sih.." jungkook kembali lagi bersuara sambil terkekeh saat yeri menumpahkan sedikit sayur nya.
"Tuh belepotan.." jungkook bersuara lagi dan lagi saat melihat ada nasi diujung bibir yeri. Kali ini jari jungkook dengan cekatan mengambil nasi diujung bibir yeri itu. Seketika yeri bungkam, begitupun ibu jungkook.
Sedari tadi jungkook memperlihatkan perhatian lebih nya pada yeri didepan ibunya, dan hal itu semakin membuat ibu nya yakin bahwa yeri lah alasan jungkook mengakhiri hubungannya dengan yein.
Makan siang ketiga nya berjalan biasa, ibu jungkook maupun yeri sama-sama terdiam dan tak sekalipun bercakap-cakap, hanya jungkook yang bersuara sedari tadi.
Setelah makan siang ketiga nya memutuskan untuk bersama-sama kekamar inap hira. Namun langkah ketiga nya terhenti diambang pintu saat melihat yein dan eunha dikamar hira.
(767)
Sorry for typo
Vote and comment ya
Makasih💜HAPPY WEEKEND
.
.
.Belakangan lagi mood2an nulis. Jadi publish sesuka hati. Wkwk
Gapapa kali ye?..
Smoga kalian gak bosen ya. Soalnya masih panjang nih cerita, tokoh nya aja belum keluar semua.Hint: masih kurang 3 tokoh lagi. Hehe tunggu ya..!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Accident
FanfictionS E L E S A I (when destiny takes us getting closer) Karena takdir, mereka bertemu. Akankah takdir juga mempersatukan mereka? Aktris Yerim x Dokter Jeon {091117 - 170218} #135 on fanfiction (07022018) #1 on satangelique (15092018) #2 on satangelique...