24

1.8K 218 0
                                    

Baekhyun benci bagaimana pria itu terlihat mencemoohnya bahkan tanpa menggerakkan sama sekali otot wajahnya, seolah dia tahu Chanyeol masih di sini tetapi menunggu waktu yang tepat untuk bergerak.


Ketika mereka sudah pergi, Baekhyun jauh lebih lega dan menghembuskan napas yang sedari tadi tertahan di dadanya.


" Ada sup di kompor."

Wanita tua itu berkata tanpa melihat Baekhyun

"Panaskan sebagian untuk dirimu dan saudaramu."

Baekhyun mengangguk perlahan dan mengatakan "terima kasih," sepintas memandangi percikan di tungku sebelum berbalik untuk mengeluarkan Chanyeol dari lemari.

Saat ia membuka pintunya, ia menemukan Chanyeol bersandar ke samping, tidur.

Itu membuat Baekhyun takjub Chanyeol dapat tidur nyenyak di waktu-waktu seperti ini saat mereka berdua butuh untuk lebih perhatian.



"Apa?! Byun Baekhyun, kau dalam masalah besar kali ini, aku tidak akan menolongmu, apa-apaan!"


Baekhyun meringis dan menjauhkan ponselnya dari telinga seraya Jongin memisuh dan berteriak padanya.

Dia sudah mengira akan mendapat respon yang lebih buruk setelah menjelaskan semua yang telah terjadi sampai sekarang.


"Sudah kubilang itu gila."


"Jadi, biarkan aku meluruskan ini, oke? Chanyeol dikirim ke rumah sakit jiwa dan kemudian kau bilang sesuatu terjadi padanya di sana, entah bagaimana dia berhasil kabur dan sekarang kau menyanderanya sementara mereka sedang mencarinya?"


"Yeah, semacam itulah," kata Baekhyun dengan cuek sambil menyuapi Chanyeol sup karena dia masih setengah sadar dan tidak bisa menelan dengan sempurna entah kenapa (karena itu oto terikat di lehernya).


" Aku tidak menyanderanya, bodoh. Aku cuma..."

"Menculiknya?"

"Yaah..."

"Kau sangat menyebalkan, kau tamat kali ini, kau benar-benar tamat kali ini."


"Tenanglah. Semua terkendali, aku hanya ingin kau menolongku sekali ini saja dan juga beritahu ibuku aku menginap di tempatmu atau apalah."


"Terlambat, baekachu. Dia datang tadi pagi menanyakan keberadaaanmu dan kubilang aku tidak tahu."

Sial.

Bisa jadi polisi tengah mencari mereka saat ini.


"Aku akan kembali malam ini, dengan Chanyeol, jdi jangan khawatir, oke?"


"Baekka? Kau mungkin sahabatku, tapi terkadang kau benar-benar idiot."


"Pergi dan hisap apalah sana."

"..."

"Halo?"


"Maaf, tidak kedengaran suaramu gara-gara suaraku yang lagi 'menghisap'," ejeknya.


Baekhyun mendesah.

Segera sesudah Baekhyun menutup telepon dan menaruh perhatiannya pada Chanyeol, anak itu sedang memakan sendiri supnya, dengan senyum kecil yang menyembuhkan.


"Bagaimana perasaanmu?" tanyanya sambil merasakan temperatur dahi Chanyeol karena mereka tidur di luar semalam.



"Gatal."

Chanyeol tersenyum sambil menggaruki bekas gigitan nyamuk di leher dan pipinya.


Baekhyun menghela napas lega kali ini, senang karena Chanyeol sedikitnya sudah kembali seperti semula, meskipun lebih diam dari biasanya.

Dia hanya mengira itu karena Chanyeol lelah, terlihat dari lingkaran hitam di bawah matanya dan betapa pucatnya Chanyeol dibanding dirinya.

Lebih anehnya lagi ia sendiri tidak demam.


Dengan kulit Chanyeol yang begitu pucat, memar dan lecet di wajahnya semakin tampak jelas dan Baekhyun pikir itu bisa menjadi bukti untuk melawan pihak rumah sakit di pengadilan, karena mereka sekarang sudah mendapat pengacara untuk membawa Chanyeol kembali pulang.

Apa pun yang disembunyikan Chanyeol darinya, ia tahu itu ada hubungannya dengan orang-orang rumah sakit karena semuanya masuk akal: wanita menakutkan di halaman rumah sakit, sekretaris yang mencurigakan, ketakutan Chanyeol yang tak beralasan, pria berkacamata...



"Chanyeol, kita akan pulang hari ini, jadi kau harus makan yang banyak, ya?"

katanya sambil merapikan rambut coklat keriting Chanyeol ke belakang seraya tersenyum saat saudaranya mengangguk.


"Chanyeol bisa pulang dengan Baekhyun?"


Baekhyun mengangguk, lalu menguap karena dia kurang tidur semenjak semalaman menenangkan Chanyeol hingga tidur siang terdengar bagus.


Setelah memakan sup, ia menyodorkan Chanyeol selembar kertas dan sebuah pulpen yang ia temukan di ruangan dan menyuruhnya untuk tetap sibuk selama ia beristirahat.


Wanita tua itu mampir, berkata dia akan belanja sayur-mayur dan bertanya pada Chanyeol kalau dia mau ikut dengannya.

Chanyeol menggelengkan kepalanya tidak dan memutuskan untuk tetap tinggal dengan Baekhyun, mencatat dan menulis-nulis di kertasnya.


Baekhyun tertidur cukup cepat dan tidak bermimpi apa-apa saat tidur karena pikiran dan badannya terlalu lelah untuk melakukan sesuatu selain benar-benar berhibernasi, namun, di tengah-tengah ketidaksadarannya, ia mendengar bisikan



"Kebakaran... kebakaran... panas... Baekhyun, panas ! "

Baby's BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang