26

1.7K 206 0
                                    

Sejauh ini, kondisi Chanyeol masih tersudutkan.


Ketika sidang dibuka, staf utama institusi mengambil kursi di salah satu sisi pojok ruangan.

Chanyeol dibawa oleh dua lelaki berpakaian putih, pergelangan lengannya menyilang dibelakang punggung.

Ia begitu terlihat kurus dan lelah hingga ia terus menerus limbung, kantung matanya kini ungu gelap.

Seolah-olah para lelaki itu tengah memegangi sisa kerangka dari seorang manusia.

Baekhyun masuk dari pintu lain, memakai kursi roda, dengan ibunya yang mendorong kursi rodanya spanjang jalan.

Setengah jalan, ia meminta ibunya untuk berhenti dan dengan keras kepala mendorong sendiri rodanya ke tempat duduknya di belakang podium kayu.

Ketika orang-orang berdatangan, ruang sidang terasa dingin dan tensi ketegangan berbaur di udara yang kemudian Jongin sela ketika ia berdeham.


Untuk pertama kalinya dalam dua minggu, Baekhyun dan Chanyeol melihat satu sama lain pada dua sisi ruangan yang berbeda.


Mata Chanyeol melebar dan ia hampir meneriakkan nama Baekhyun bila tidak karena fakta bahwa Baekhyun memalingkan kepalanya, dan ibu Baekhyun menutupi pandang darinya.


Baekhyun menggigiti bibir bawahnya dan berusaha untuk tetap menjaga pandangannya kebawah, menunggu sang hakim untuk memulai sidang.


Tak lama, pengacara dari pihak penuntut mempunyai kesempatan untuk menuntut mereka, dengan rekaman dan saksi untuk menunjukkan bagaimana dan mengapa Chanyeol ditahan begitu sering sebelumnya.

Sang pengacara menyebutkan kelakuannya itu kasar dan gila, yang menyebabkan Chanyeol menculit saudara tirinya dan menempatkannya dalam bahaya besar.

Sebagai kata terakhir, pengacara menawarkan rekaman pengamatan dari kelakuan Chanyeol tepat sebelum dia kabur dari institusi.

"Pasien Park Chanyeol tidak punya sesuatu untuk dikatakan sebagai pembelaan dalam interogasi, hanya kata-kata yang saya kutip, Semuanya salah Chanyeol, kan? Baekhyun sampai terluka, semua ini salah Chanyeol, kan? Dia telah mengatakan itu selama dua minggu."

Kemudian pengadilan dilanjutkan untuk memutar rekaman yang telah dikumpulkan oleh institusi tentang ledakan kekerasan Chanyeol dan bukti-bukti foto pembakaran yang dia lakukan di lingkungan terdekat.

Orang-orang yang diwawancarai menyatakan bahwa Chanyeol gila dan perlu ditahan.


Ketika saatnya giliran pihak pembela untuk berbicara, seorang pengacara, gadis mungil bernama Kim Taeyeon bangkit dari kursinya.

Saat dia berdiri, para pria di ruangan itu terdengar mencibirnya pelan.

Dari penampilannya, dia terlihat seperti baru menjalani kasus pertamanya.

Dia mengabaikan cemooh itu, membetulkan kaca mata putih dengan frame dari kawat miliknya dan mengumpulkan kertas-kertasnya.

Suaranya memang kecil tapi dia bisa menyampaikannya dengan jelas.

"Saya ingin menunjukkan beberapa kekurangan pada rekaman yang tadi anda tunjukkan," katanya.


Saat rekamannya diputar kembali, dia memberhentikan di satu titik dimana ruangan tempat Chanyeol menyerobot keluar itu terbuka lebar.


Dia menunjuk kepada tangan yang terjulur keluar dari sana, jari-jarinya dilumuri oleh sesuatu yang kelihatannya seperti darah.

"Pasien Park Chanyeol ditemukan di lokasi kejadian dalam keadaan luka parah di wajah dan sekujur tubuhnya."


"Apa anda menuduh institusi melakukan tindakan kekerasan, nona?" pria berkacamata itu bertanya.


"Ya," katanya, mendekap kertas-kertas itu.


"Saya menyerahkan rekaman itu kepada polisi dan mereka menginvestigasi apakah rekaman itu diedit, yang mana ditemukan beberapa klip dipotong dari durasi aslinya. Seperti yang dapat anda lihat disini... detik-detik dalam video terlewatkan beberapa detik. Membuatnya terlihat seperti satu kejadian terjadi setelah kejadian yang lain."


"Konyol."

"Lanjutkan." hakim memerintahkan.


Taeyeon berdeham lalu menunjuk orang lain yang ada di dalam ruangan tempat Chanyeol berusaha keluar dari sana sebelumnya.


"Dan kita lihat disini ada pasien lain di dalam ruangan bersama Tuan Park Chanyeol dilihat dari label nama di bagian dada sebelah kanan."

Baby's BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang