"Ayah, bukannya kita sudah membicarakan hal ini? Kita akan ber-"
"Bertunangan dulu? Tidak kurasa kalian tidak butuh hal-hal seperti itu lagi karena kulihat kalian sudsh cukup dekat sekarang." Potong Seungcheol, Ia sebenarnya juga mempunyai alasan lain. Karena umur Seokmin yang akan genap 21 tahun dalam waktu 2 minggu ini sedangkan ia masih belum menikah dengan Mingyu. Ia tidak bisa menunggu lagi karena itu sama saja tidak mengabulkan permintaan istri tercintanya itu.
"Tapi raja ka-"
"Kau juga,Mingyu. Mulai sekarang kau harus mulai memanggilku ayah. Begitupun sebaliknya Seokmin harus memanggil Seokjin ayah, mengerti?" Lanjut Seungcheol yang juga memutuskan ucapan Mingyu.
Keduanya saling bertatapan sebentar sebelum kemudian tertunduk sambil mengangguk pelan. Kata 'harus' yang di ucapkan Seungcheol mempunyai arti yaitu berani melanggar sama saja di usir dari istana.
"Lalu bagaimana dengan persiapan pernikahan kami,ayah? Butuh banyak persiapan untuk itu. Jadi itu tidak mungkin kalau dilakukan besok." Seokmin mencoba mencari alasan agar pernikahannya tidak dilaksanakan besok. Ia baru saja berkenalan dekat dengan Mingyu bukan berarti ia sudah nyaman. Bayangan ingatan masa lalunya saja masih menghantuinya, bagaimana bisa ia langsung nyaman dengan Mingyu dalam waktu beberapa jam. Dan langsung menikah besok? Tentu ia butuh waktu.
Seungcheol terkekeh pelan dan dengan bangga ia merangkul sahabatnnya yang ada disampingnya itu, " soal itu tenang saja, anakku. Persiapan kalian sudah selesai dari sebelum Seokjin dan Mingyu datang ke sini. Tepatnya satu bulan yang lalu".
Seokmin sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Ia pun hanya pasrah menerima takdir besok ia akan menikah. Ia sendiri bahkan tidak mengetahui apakah Mingyu menyukainya atau tidak. Apakah ia juga terpaksa menikah dengannya? Ia tidak tahu.
"Emmm, ayah Seungcheol dan ayah, Bisakah kita meninggalkan ruangan? Sepertinya kita butuh waktu untuk membicarakan ini." tanya Mingyu ketika melihat Seokmin yang ekspresinya tidak terbaca. Sedih? Takut? Atau marah? Ia tidak tahu, padahal ia masih ingin mencari tahu diri Seokmin dengan perlahan. Dan lagi, ada apa dengan ekspresi itu? Apakah Seokmin benar-benar tidak sudi menikah dengannya?
Seungcheol mengangguk dan mulai memotong daging yang ada di piringnya. Setelahnya Mingyu berdiri dan diikuti oleh Seokmin yang berjalan dengan langkah gontai.
"Jihoon-ah, kemana jubahmu?" tanya Seungcheol ketika melihat Jihoon yang sedang makan. Ia melihat anaknya itu tidak memakai jubah kerajaan seperti biasanya.
Jihoon terdiam sejenak dan menatap ayahnya takut. Untung saja ia mempunyai wajah yang datar, jadi ekspresinya tidak terlalu kelihatan. Ia kembali menyuapkan Tomat ke dalam mulutnya.
"A-aku lupa memakainya,ayah. Sepertinya aku meninggalkannya di kamar. Aku akan memakainya besok ketika sarapan nanti." Jawab Jihoon dengan nada yang sebiasanya. Bisa mati dirinya jika ayahnya tahu kalau jubah itu tertinggal di kebun ketika ia belajar menanam bersama Soonyoung.
Seungcheol mendengus pelan melihat kecerobohan anaknya itu, "Baiklah aku memaafkanmu hari ini, ingatlah untuk memakai jubahmu karena kakakmu akan menikah besok." Seungcheol menyelesaikan ucapannya dengan menyesap segelas wine di cangkirnya.
"Baik ayah." Dengan kata lain, Jihoon harus sudah mengambil jubahnya itu malam ini dari Soonyoung. Pertanyaannya adalah, Ia sendiri tidak tahu dimana tempat Soonyoung berada sekarang. Ia pun berharap dapat bertemu dengan Soonyoung besok di kebun tadi.
.
.
.
" Kau tidak perlu melakukannya jika kau benar-benar keberatan,Seokmin-ah." Ucap Mingyu yang duduk disamping tempat tidur Seokmin. Sebenarnya ia tidak berencana membicarakan hal ini di kamar Seokmin. Tapi Seokmin sendiri yang dengan pandangan kosongnya melewati Mingyu dan berjalan menuju kamarnya sendiri. Jadi disinilah mereka sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable (Seokgyu/gyuseok) Completed
Historical FictionSi Putra Mahkota, Lee Seokmin diwajibkan oleh ayahnya untuk menikahi Putra Mahkota dari kerajaan lain yang bernama Kim Mingyu. Meski dengan waktu yang berlalu, rasa penasaran mereka pun telah menjadi rasa cinta. Tetapi, Seokmin selalu membangun te...