"Ayah...bangun..." ucap Seokgyu sambil menusuk pipi tirus Seokmin. Tidurnya terganggu karena suara ketukan pintu dari luar.
Segala pikiran buruk mengenai penyihir yang ingin menculiknya, atau seseorang yang ingin membunuhnya sekarang berkeliaran.
Seokgyu segera mendekatkan dirinya kedalam pelukan Seokmin. Namun ketukan dari luar pintu semakin kencang dan keras. Cara terakhir yang harus dia lakukan adalah ini, mengganggu ayah barunya agar terbangun.
"Aw aw, siapa yang menusukku?" Pekik Seokmin dengan keras sambil memegang pipi kirinya. Namun Seokgyu tidak membalas dan malah memeluk Seokmin dengan erat. Seokmin baru menyadari bahwa tubuh Seokgyu bergetar.
"Kenapa,Seokgyu-ya?" Tanya Seokmin sambil mengelus kepala Seokgyu.
"I-itu ada yang mengetuk pintu sedari tadi. Ayah, apakah di sini ada penyihir? Apakah dia akan menculikku seperti yang orang lain katakan?" Tanya Seokgyu yang mendongak sambil berlinang air mata.
"Hush, tidak ada penyihir di sini,sayang. Mungkin yang mengetuk itu adalah pengawalku. Tunggu sebentar ya biar ku bukakan." Sebenarnya Seokgyu enggan melepaskan pelukannya, namun akhirnya ia terpaksa membiarkan ayahnya itu pergi.
Seokmin pun turun dari tempat tidurnya dan entah kenapa sebuah senyum terpasang di wajahnya. Seokgyu tampak sangat menggemaskan tadi dan perlu ia ingatkan sekali lagi pada dirinya sendiri adalah, dirinya lemah terhadap hal yang menggemaskan.
"Ada apa pak Seo?...."ucapan Seokmin terhenti bersamaan dengan hilangnya senyum diwajahnya.
"Seokmin, kita perlu bicara."
.
.
.
"Aku...merindukanmu Seokmin-ah..." ucap Mingyu setelah beberapa lama mereka berdua saling berdiam.Seokmin tidak membalas ucapan Mingyu karena ia bertekad untuk tidak menangisi pria ini lagi. Kecewa? Iya, sangat.
"A-aku, maksudku untuk menemuimu adalah aku ingin menjelaskan sesuatu." Mingyu menarik napas dengan berat sebelum mengeluarkan surat dari Pak Hui dan diberikan kepada Seokmin.
"Ren dan Jaehyun berencana untuk memisahkan kita. Mereka ingin agar kerajaan kita berpisah. Dan kau tahu? Yang mengikatkan kau di kamarku kemarin adalah perbuatan Jaehyun! Lal-"
"Aku sudah mengusir Jaehyun kok, ada lagi?"
"Apa?" Mingyu terkejut mendengar balasan dingin oleh Seokmin. Seokmin dihadapannya ini tampak acuh tanpa melihatnya sedikitpun.
"Kalau sudah selesai bicaranya, cepat segera kembali kerumahmu. Nanti Ren kembali marah kalau kau tetap menemuiku." Seokmin berdiri tegak sambil menepuk-nepuk bajunya yang sedikit kotor akibat ia bersandar tadi.
"Sudah berapa kali kubilang aku tidak menyukainya,Seokmin..." ucap Mingyu dengan nada putus asa. Ia baru menyadari istrinya ini adalah tipe orang yang keras kepala.
"Benarkah?" Seokmin berjalan mendekati Mingyu. Ia nengepalkan tangannya agar bisa mempertahankan dirinya agar tidak menangis.
"Mingyu... apakah kau pernah bersetubuh dengan Ren?" Tanya Seokmin yang langsung membuat Mingyu mati kutu ditempat. Pertanyaan yang paling ia takutkan akhirnya di tanyakan oleh Seokmin.
Mingyu akhirnya memilih untuk diam dan menundukkan kepalanya. Namun, tangan Seokmin mencengkram kerah baju Mingyu dengan erat sehingga jarak wajah dirinya dengan Mingyu menjadi sangat dekat.
"Jawab aku!" Teriak Seokmin yang langsung dibalas anggukan pelan oleh Mingyu saat itu juga,langit seakan runtuh menindih Seokmin.
"Tapi itu tidak sengaja,Seokmin-ah! Aku diperkosa olehnya dan aku sudah berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan didalamnya. Tapi.... aku.... kumohon mengertilah...aku sudah berusaha,sayang." Mingyu hendak memeluk Seokmin, tapi pria itu langsung mundur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable (Seokgyu/gyuseok) Completed
Historical FictionSi Putra Mahkota, Lee Seokmin diwajibkan oleh ayahnya untuk menikahi Putra Mahkota dari kerajaan lain yang bernama Kim Mingyu. Meski dengan waktu yang berlalu, rasa penasaran mereka pun telah menjadi rasa cinta. Tetapi, Seokmin selalu membangun te...