#42

1K 125 6
                                    

Setelah mereka memasuki kamar, Mingyu segera mendorong Seokmin ke arah dinding. Kedua tangan besarnya menghadang sisi kiri dan kanan Seokmin.

Dengan segera bibir Seokmin kembali diserang oleh Mingyu. Dilumatkannya bibir Seokmin dengan kasar, Seokmin pun sedikit kewalahan menghadapi serangan tersebut. Ia pun menyerah dan membiarkan tangannya mengalungi leher Mingyu.

Mingyu segera turun dan menghisap leher Seokmin sampai memerah dan meninggalkan bercak di berbagai tempat di leher Seokmin.

"Argh, Mingyu, bisakah sedikit pelan?" Ucap Seokmin di sela-sela erangannya. Namun Mingyu seperti tuli dan sekarang dengan kasarnya merobek baju Seokmin. Menampakan tubuh tan Seokmin yang menurutnya menawan.

Dengan segera Mingyu menghisap puting Seokmin dan memelintir puting satunya dengan jarinya, membuat Seokmin mengerang kesakitan sekaligus nikmat.

"Argh sshhh...." Ucap Seokmin. Tangannya ia gunakan untuk menjambak rambut Mingyu. Ini adalah pertama kalinya Mingyu bermain dengan sekasar ini.

Setelah puas menghisap, Mingyu segera berdiri tegak dan menggendong Seokmin ke arah kasur. Ia langsung melemparkan Seokmin dan langsung menindihnya. Satu tangannya ia gunakan untuk meremas kemaluan Seokmin. Seokmin pun membantu Mingyu membuka kemeja bajunya dan tersingkaplah badan Mingyu yang bidang. Badan yang dahulu sangat membuatnya salah tingkah hanya karena menatapnya saja.

Mingyu pun akhirnya kembali berdiri dan membuka celananya. Meluncurlah adik kecil Mingyu yang sangat besar.Dengan kasar, ia membuka paha Seokmin dan langsung menusukan kemaluannya ke dalam lubang Seokmin. Kemudian langsung memaju mundurkan kemaluannya di lubang sempit itu. Ia sama sekali tuli dan tidak mendengar sudah berapa kali Seokmin berteriak kesakitan.

"Sakit! Sakit Mingyu! Hentikan! Hentikan!" Teriak Seokmin setiap kali Mingyu memasuki lubangnya. Rasa sakit ini sama dengan bagaimana Wonwoo menusuknya dulu. Ada apa dengan Mingyu? Kenapa ia berubah hanya dalam 5 hari?

"Hentikan....hiks... Kumohon... Tolong...." Isakan Seokmin akhirnya membuat kesadaran Mingyu pulih. Ia memandangi istrinya yang sedang menangis di bawahnya. Ia melihat kebawah dan kembali melihat wajah Seokmin. Apa dirinya terlalu kasar?

"Sayang...apakah aku terlalu kasar tadi?" Ucap Mingyu dengan pelan. Seokmin menjawabnya dengan anggukan pelan. Ia menutupi matanya yang masih mengalir air mata dengan tangannya.

"Maafkan aku..." Mingyu melepaskan kemaluannya dan bergerak ke sisi Sebelah Seokmin.Seokmin pun juga menghadapkan badannya ke arah Mingyu. Tangannya dengan pelan meraba wajah Mingyu.

"Katakan padaku, sebenarnya kamu kenapa,Mingyu?" Tanya Seokmin setelah selesai menangis.

"Ren, memasukan obat perangsang kedalam makananku, Seokmin. Tadi ia mencoba memperkosaku, tapi aku berhasil lari darinya...." Ucap Mingyu yang memegang tangan Seokmin yang berada di pipinya.

"Gila..."

"Memang, aku pun juga berpikir seperti itu. Hanya karena aku menyukai anak-anak dia sampai memasukan obat. Aku pun tidak tahu bagaimana dia bisa tahu aku menyukai anak kecil."

"Apa yang dia katakan padamu?" Tanya Seokmin. Entah kenapa ia merasa bersalah pada Mingyu. Ia juga menyukai anak-anak, tapi beginilah kenyatannya. Seorang anak hanyalah bayangan indah bagi mereka berdua.

"Dia akan memberiku anak. Aku tidak sudi memiliki anak dengannya. Sudah jangan pikirkan dia lagi, itu akan membuat kita kesal sendiri padanya."

"Maafkan aku..." Tanpa sadar air mata kembali menetes dari mata Seokmin. Mingyu segera menghapus air mata Seokmin. Ia tahu apa yang ada di pikiran Seokmin sekarang. Ia pun tidak mau menyalahkan Seokmin. Karena memang inilah takdir.

Untouchable (Seokgyu/gyuseok) CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang