"Ah,kau sudah pulang. Aku baru saja memberinya obat." Ucap Seokmin yang menyambut kepulangan Soonyoung. Dia baru saja selesai menyuapi ibu Soonyoung dan juga sudah memberinya obat.
Soonyoung mengangguk dan tersenyum untuk berterima kasih. Kemudian ia mengeluarkan kue beras yang tadi ia beli selama perjalanan pulang.
"Ini, makanlah." Ucap Soonyoung yang memberikan kue beras itu ke Seokmin.
"Terima kasih."
"Seokmin, ada yang ingin ku beritahu padamu." Ucap Soonyoung selagi melihat Seokmin mulai makan.
"Katakan saja."
"Besok, Pangeran Jihoon akan dilantik menjadi Putra Mahkota yang baru." Ucap Soonyoung yang langsung membuat Seokmin tersedak. Ia menepuk dadanya yang Sesak. Soonyoung juga panik melihatnya dan ikut menepuk punggung Seokmin.
"Be-benarkah?" tanya Seokmin setelah lega karena minum air.
Soonyoung mengangguk pelan sambil menatap Seokmin. Ia menangkap raut sedih di wajah Seokmin.
"Kau tidak ingin menghadiri upacara besok?" tanya Soonyoung lagi, namun dijawab gelengan pelan oleh Seokmin. Dia tidak ingin datang ke sana karena pasti ia akan menangis lagi.
Soonyoung menghela napas dengan keras. Sepertinya ia benar-benar harus menjalankan rencananya ini. Ia mengeluarkan jubah Jihoon dari dalam tasnya. Seokmin membulatkan matanya menatap jubah itu.
"Itu jubah Jihoon kan?" tanya Seokmin yang dijawab anggukan oleh Soonyoung.
"Kenapa kau bisa membawanya?"
"Jubahnya tertinggal lagi dikebun." Jawab Soonyoung yang senang sepertinya Seokmin sudah sedikit masuk dalam rencananya.
"Lalu, jika kau mengambilnya, Jihoon tidak bisa menghadiri upacaranya.." Ucap Seokmin dengan pelan.
"Itulah yang aku harus minta tolong padamu. Besok pagi aku akan sangat sibuk untuk membantu memotong sayuran-sayuran di dapur. Aku tahu Jihoon pasti akan mengambilnya sendiri dibangku istirahat di kebun. Jadi tolong kau yang menaruhnya di sana." Ucap Soonyoung yang membuat Seokmin melotot. Jelas ia tidak ingin ke sana lagi karena mengingatkannya pada Mingyu.
"Tapi...aku tidak ingin ke sana. Aku takut bertemu adikku." Seokmin menundukan kepalanya.
"Tidak usah bertemu juga tidak apa-apa kok, aku kan hanya memintamu menaruh jubahnya di bangku panjang itu." Soonyoung mencoba membujuk Seokmin lagi. Setelah diam beberapa saat, Ia akhirnya menghela napas dengan kasar.
"Ah,Baiklah-baiklah. Tapi setelah itu aku akan pulang sendiri,mengerti?" ucap Seokmin yang langsung dibalas anggukan serta senyum lebar dari Soonyoung. Ia senang akhirnya rencananya berhasil.
.
.
.
"Kau yakin akan berpakaian seperti itu,Seokmin?" ucap Soonyoung yang menatap Seokmin dengan aneh. Sebenarnya tidak begitu aneh jika dilihat dari pakaian yang dia pakai, tapi yang aneh karena Seokmin masih memakai topi ceretnya.Seokmin menatap Soonyoung dengan bingung,"memang kenapa?"
Soonyoung baru ingat kalau Seokmin tidak ingin ketahuan. Jelas saja ia menggunakan topi besar itu. Tidak apalah, yang penting Seokmin akan segera pulang ke istananya.
Setelah sampai didepan gerbang istana. Seokmin berdiam diri sebentar memandang rumahnya yang megah Itu. Apa mereka masih menerima dirinya? Tidak, pasti tidak. Buktinya saja sekarang ia akan digantikan oleh adiknya.
Lamunannya langsung buyar ketika Soonyoung menarik tangannya untuk segera masuk. Tapi begitu mereka berjalan ke dalam,Soonyoung langsung meninggalkannya dan pergi ke dalam istana. Lewat pintu belakang pastinya karena pintu utama hanya untuk para bangsawan, Raja,serta para Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable (Seokgyu/gyuseok) Completed
Ficção HistóricaSi Putra Mahkota, Lee Seokmin diwajibkan oleh ayahnya untuk menikahi Putra Mahkota dari kerajaan lain yang bernama Kim Mingyu. Meski dengan waktu yang berlalu, rasa penasaran mereka pun telah menjadi rasa cinta. Tetapi, Seokmin selalu membangun te...