51

1.1K 112 0
                                    

"Daddy!" Pekik Seokgyu ketika melihat Mingyu datang. Sebenarnya ia bingung sejak kapan Seokgyu memanggilnya dengan sebutan Daddy padahal baru tiga hari yang lalu anak itu memanggilnya dengan sebutan ayah.

Ternyata Seokgyu baru saja belajar nama-nama anggota keluarga dalam bahasa Inggris. Dan bahasa yang paling dia ingat adalah Daddy. Begitu menurut yang ia dengar dari Seokmin.

"Sini,anakku yang menggemaskan ini." Ucap Mingyu sambil menggendong Seokgyu dan memutar-mutarkan badannya. Seokgyu yang digendong hanya tertawa riang. Ia paling suka diangkat tinggi-tinggi seperti ini.

"Astaga, Mingyu. Hentikan, kamu membuatnya pusing." Ucap Seokmin yang baru saja memasuki kamar Seokgyu.

Mingyu pun menghentikan putarannya dan memeluk Seokgyu dengan erat. Ia sangat bahagia memiliki seorang anak, meski Seokgyu bukan anak kandungnya.

"Kamu tahu kan, Daddy sangat menyayangi mu?" Tanya Mingyu yang dijawab anggukan cepat oleh Seokgyu. Ia pun juga senang menjadi anak dari kedua ayahnya ini.

"Ayah, apakah aku bisa makan? Aku sangat lapar sekarang." Ucap Seokgyu ke Seokmin.

"Aku baru saja ingin memberitahumu itu, ayo cepat ke ruang makan sebelum kakek Seungcheol memakan habis makanan yang ada di sana." Seokmin berpura-pura panik sehingga membuat Seokgyu mendorong Mingyu untuk melepas pelukannya dan segera berlari keluar ruangan.

Mingyu bangkit berdiri dan merangkul pundak Seokmin. Ia rencananya ingin menyusul Seokgyu namun sepertinya Seokmin tidak ingin bergerak dari tempat itu.

"Sayang, ada apa?" Tanya Mingyu sambil menyentuh pipi Seokmin. Ia mengangkat sedikit wajah Seokmin agar menatap matanya. Ia dapat melihat raut khawatir di wajah Seokmin.

"Mingyu-ya..."

"Hm?"

"Jihoon... Dia menghilang...."

"Apa?!"

Seokmin mengagguk pelan, ia mulai melakukan kebiasaan buruknya, yaitu menggigit kukunya. Untungnya Mingyu menahan tangannya.

"Dia pasti tidak akan pergi dengan lama,sayang. Karena rumahnya ada di sini." Ucap Mingyu untuk menenangkan istrinya itu.

"Menurutmu, dia ada dimana sekarang?" Tanya Seokmin sambil menatap Mingyu.

Mingyu tampak berpikir sejenak sebelum kemudian berkata,"ketempat Soonyoung mungkin."

Mata Seokmin membulat dan ia pun menjentikan jarinya. Ia seperti menemukan sebuah informasi penting.

"Kamu pintar juga, aku harus segera memberitahukan ini pada pengawa-"

"Kamu tidak mau memberiku hadiah?" Ucap Mingyu sambil mengerucutkan bibirnya.

Seokmin memiringkan kepalanya dan alisnya ia kerutkan. Ia bingung dengan ucapan Mingyu tadi. Apa maksudnya?

Tapi setelah Mingyu mengerucutkan bibirnya dan badannya ia majukan, ia jadi tahu apa maksud 'hadiah' itu.

Seokmin berdeham sebentar sebelum kemudian berjinjit sedikit dan menempelkan bibirnya ke bibir Mingyu. Ciuman itu hanya sekilas karena Seokmin langsung melepaskan ciumannya dan segera berlari keluar karena malu. Mingyu hanya terkekeh pelan melihat tingkah Seokmin.
.
.
.
"Jihoon!" Panggil Seokmin yang langsung turun dari kudanya. Ternyata benar, Jihoon sedang berada di istana Revana. Tentu saja dengan tujuan untuk menemui Soonyoung.

Soonyoung yang juga berada di sana, langsung menundukkan kepalanya dan menatap Seokmin takut. Tentu saja takut, karena adik dari pangeran mahkota kabur hanya demi menemuinya.

Untouchable (Seokgyu/gyuseok) CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang