"Apa yang kau lakukan?!" teriak Jisoo yang baru memasuki rumahnya. Meski sudah diperingatkan oleh Wonwoo untuk tidak pergi ke rumahnya lagi dan menggantinya dengan bersetubuh dengannya didalam hutan, tetap saja ia merasa curiga kenapa ia tidak boleh pulang ke rumahnya.
Namun semuanya itu terjawab ketika ia melihat apa yang terjadi didalam rumahnya. Pangerannya yang sudah 3 bulan ini menghilang berada di sana. Tangan dan kakinya terikat di ujung-ujung tembok. Pangerannya itu tampak babak belur diwajahnya dan matanya ditutupi oleh kain hitam. Dan yang paling parahnya lagi, Ia melihat Wonwoo tengah memasukan kemaluannya ke dalam lubang kemaluan Seokmin. Bibirnya juga mencium bibir Seokmin.
Dia tidak percaya bagaimana bisa Wonwoo tega melakukan ini kepada anak yang baru berumur 7 tahun.
Wonwoo mendecak kesal karena kegiatannya diganggu. Ia dengan segera menghentikan kegiatannya dan berjalan ke arah Jisoo. Tangannya segera ia gunakan untuk menutup mulut Jisoo.
"Jangan pernah menyebut namaku ketika ada dia." bisik Wonwoo tepat di telinga Jisoo.
"Apa yang kau lakukan?" Jisoo merasa seperti dikhianati oleh Wonwoo. Meski ia tahu Seokmin tidak bersalah sama sekali, tetap saja rasa benci sudah mulai muncul di dalam hatinya.
"Aku? Menyetubuhinya." Ucap Wonwoo dengan enteng.
"Itu bukan jawaban yang ingin kudengar." Ucap Jisoo dengan sengit. Air mata ia biarkan jatuh. Namun sepertinya Wonwoo tidak merasa iba melihatnya.
"Sudahlah, karena kah sudah melihatnya, mulai sekarang kau harus membantuku untuk menjaga dia. Jangan biarkan dia pergi dari sini." Ucap Wonwoo yang memakai celananya kembali. Entah kenapa ia sangat puas melakukannya dengan Seokmin. Rasanya lebih nikmat berkali-kali lipat dibandingkan dengan Jisoo.
"Tapi ini rumahku huhuhu..." Ucap Jisoo sambil terisak namun bibirnya langsung dicium oleh Wonwoo.
"Kau ingin mendapatkan tubuhku terus kan? Kalau begitu kau harus menurutinya." Ucap Wonwoo yang melepas pautannya dan berjalan kembali kearah Seokmin.
Seokmin yang merasakan kalau ada seseorang yang kembali mendekat langsung ia tundukan kepalanya. Seluruh Tubuhnya sakit apalagi bagian bawahnya, apa itu yang tadi di tusuk kedalam Tubuhnya?
"My deer, kau tidur?" tanya Wonwoo yang mengangkat dagu Seokmin. Seokmin berusaha agar tetap diam agar Wonwoo tidak mengganggunya lagi.
"Baiklah kalau kau tertidur, selamat malam." Ucap Wonwoo sambil berdiri dan meninggalkan Seokmin di sana. Pakaiannya sudah robek dan ia tahu ia tidak memakai satu helai pun pakaian untuk menutupi bagian bawahnya. Wonwoo dengan tega meninggalkannya sambil masih terikat dan dalam keadaan seperti ini.
Jisoo yang merasa kasihan melihat Pangerannya seperti itu langsung memberikan sebuah kain untuk menutupi tubuh Seokmin. Ingin sekali ia melepaskan ikatan tali itu, tapi Wonwoo pasti juga akan meninggalkannya jika ia melakukannya.
Seokmin merasa berterima kasih ketika badannya tertutupi oleh sebuah kain. Meski itu tidak cukup membantu untuk menghangatkan, tetapi setidaknya Tubuhnya tertutupi.
.
.
.
"Mingyu, kau harus memperhatikan langkah kakimu ketika ingin maju. Ulangi sekali lagi ya,sayang." Ucap Seokjin yang sekarang mengajari Mingyu berpedang. Dia menyesal sekali dengan apa yang dia lakukan terhadap Wonwoo. Mungkin ia mendidiknya terlalu keras, tapi mau bagaimana lagi, dirinya juga dulu seperti itu ketika menjadi putra mahkota.Ia harusnya sadar kalau Wonwoo bukanlah dirinya. Wonwoo lebih mirip ke arah istrinya yang kurus dan dingin. Lalu dia harus apa? Andaikan Mingyu yang lahir lebih dahulu, maka ia juga tidak akan sekeras ini melatih tubuh Wonwoo agar menjadi membesar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable (Seokgyu/gyuseok) Completed
Fiksi SejarahSi Putra Mahkota, Lee Seokmin diwajibkan oleh ayahnya untuk menikahi Putra Mahkota dari kerajaan lain yang bernama Kim Mingyu. Meski dengan waktu yang berlalu, rasa penasaran mereka pun telah menjadi rasa cinta. Tetapi, Seokmin selalu membangun te...