"Ayah, aku ingin memberitahu sesuatu. " Ucap Jihoon ditengah-tengah kegiatan sarapan mereka. Semua mata sekarang tertuju padanya.
Seungcheol yang tengah minum menunjukan mata ke arah Jihoon untuk melanjutkan perkataannya.
Jihoon dengan senyum lebar berkata,"aku sudah memiliki kekasih dan ingin kunikahkan bulan depan."
Ucapan Jihoon langsung membuat Seungcheol tersedak. Disampingnya,Seokjin tampak membantu memukul pelan punggung Seungcheol.
Seokmin yang berada di sebelah Mingyu pun menatap ayahnya dengan khawatir. Untunglah setelah beberapa saat ayahnya sudah kembali dengan normal.
"Apa kau bilang?" Tanya Seungcheol kepada anak bungsunya itu.
"Aku sudah memiliki kekasih." Jihoon mengulangi ucapannya dengan lantang.
"Siapa?"
Jihoon sempat terdiam sebentar sebelum melanjutkan perkataannya dengan pelan.
"Kwon Soonyoung,ayah." Kali ini giliran Mingyu yang tersedak karena nama temannya itu yang disebutkan.
"Aduh, jangan minum terlalu cepat,Mingyu." Seokmin menepuk punggung Mingyu dengan pelan.
"Kwon Soonyoung? Bukankah dia itu yang menolongmu 7 tahun yang lalu,Seokmin?" Tanya Seungcheol yang dibalas anggukan oleh Seokmin.
"Jadi kau mengatakan padaku bahwa kau sudah memiliki kekasih yang merupakan seorang tabib kerajaan dan juga tukang kebun itu?" Tanya Seungcheol lagi kepada Jihoon.Jihoon hanya mengangguk.
"Jangan bercanda,Jihoon. Jika kau ingin menikah, aku akan menyediakan orang yang tepat untukmu." Balas ayahnya dengan tajam. Lama kelamaan, tatapan Jihoon terhadap ayahnya menjadi tatapan dingin. Ia tidak senang bahwa ayahnya menghina kekasihnya.
"Aku tidak mau kalau bukan dia,ayah." Ucap Jihoon dengan pelan sambil menatap ayahnya tajam.
Seungcheol pun juga ikut menatap Jihoon dingin dan berkata,"aku pun juga tidak mau kalau dia yanh menjadi pendampingmu."
Jihoon dengan kesal, ia bangkit dari tempat duduknya dan membiarkan makanannya begitu saja.
"Kenapa?"tanya Jihoon dengan serius. Baru kali ini Seokmin melihat adik imutnya ini menatap seseorang dengan tajam.
"Karena dia tidak bisa membahagiakanmu." Jawab Seungcheol dengan santai memakan makanannya tanpa melihat Jihoon.
"Aku bahagia bersamanya." Balas Jihoon lagi.
"Itu hanya bahagia sementara,Jihoon. Sudah cukup membalas masalah ini karena semua orang yang didalam sini sudah hampir tidak memiliki selera makan setelah mendengar perkataanmu." Seungcheol mengisyaratkan Jihoon untuk kembali duduk,namun Jihoon tetap tidak mengindahkan perintah itu.
"Aku sudah tidak memiliki selera makan. " Setelah itu Jihoon keluar dan meninggalkan mereka berempat disana. Awalnya Seokmin ingin menyusul Jihoon. Namun tangannya ditahan oleh Mingyu.
"Kenapa memangnya dengan Soonyoung,ayah?" Tanya Seokmin. Ia tidak habis pikir kenapa ayahnya ini menolak Soonyoung. Dengan jelas Soonyoung sangat baik dan ia sudah menyembuhkan dirinya dan juga Mingyu 7 tahun yang lalu. Lalu apa alasannya?
"Aku tidak ingin membahas ini lagi,Seokmin." Ucap ayahnya yang sudah menyelesaikan makanannya.
"Tapi ayah tahu sendiri bahwa Soonyoung itu ba-"
"Jangan ikut campur,Seokmin. Alasanku menolak agar Jihoon tidak melalui masa-masa sulit karena Soonyoung bukan berasal dari keluarga kerajaan. Aku ingin Jihoon bahagia. Apakah itu cukup untuk menutup pembahasan ini?" Seungcheol kemudian bangkit berdiri dan segera berjalan keluar. Seokjin juga ikut menyusul Seungcheol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable (Seokgyu/gyuseok) Completed
Historical FictionSi Putra Mahkota, Lee Seokmin diwajibkan oleh ayahnya untuk menikahi Putra Mahkota dari kerajaan lain yang bernama Kim Mingyu. Meski dengan waktu yang berlalu, rasa penasaran mereka pun telah menjadi rasa cinta. Tetapi, Seokmin selalu membangun te...