Satu pikiran yang terlintas di pikiran Seokmin sekarang hanya satu, yaitu rumah Jaehyun.
Saat ini ia sedang menuju tempat itu,seperti yang pernah ia pergi, tempat itu cukup jauh di dalam hutan. Dan lebih buruknya lagi, matahari sedang akan berselimut dan digantikan dengan langit malam.
Kudanya ia berhentikan tak jauh dari rumah Jaehyun yang sudah didepan mata. Dan benar, Ren sedang ada di sana. Tepatnya duduk di depan rumah sambil memandangi suasana. Ia tidak melihat keberadaan Jaehyun di sana.
Seokmin perlahan mendekati rumah itu dan berdiri tepat dihadapan Ren. Ren melihat Seokmin dengan tatapan tidak percaya, bagaimana bisa Seokmin bisa menemukannya? Apakah tempat keberadaannya sekarang ini belum cukup jauh dari Renava?
"Putri Ren, ayo pulang." Ucap Seokmin yang langsung dibalas tawaan oleh Ren. Pulang? Yang benar saja, sudah susah-susah ia pergi dari sana, untuk apa ia kembali lagi.
"Kau saja yang pulang, sampai jumpa, pangeran." Ren hendak masuk kedalam dan menutup pintu sebelum kaki Seokmin menahan celah diantara pintu itu dan mendorong daun pintu itu agar terbuka lebar.
"Apa maumu?!" Teriak Ren dengan lantang, ia berjalan mundur dan berharap ia memegang sesuatu untuk memukul Seokmin.
" Tentu saja membawamu pulang,putri." Jawab Seokmin singkat. Ia berjalan mendekati Ren.
"Tidak mau! Kembali kesana hanya akan membuatku tertekan dengan semua penolakan dari Mingyu dan juga dari orang-orang yang membenciku. Untuk apa aku kembali?"
"Kalau begitu kau harus pulang demi ayahmu. Kau tahukan dia sedang sakit?" Ucap Seokmin lagi. Meski umurnya jauh lebih muda dari Ren, tapi sepertinya otak Ren lebih kekanakan dalam menghadapi hal seperti ini. Kabur? Bukanlah jalan terbaik. Ada banyak masalah yang akan datang jika seorang pangeran ataupun putri kabur untuk menghindari masalah-masalah sepele seperti ini. Memalukan nama kerajaan? Sudah pasti. Dan itu semua hanya keegoisan satu orang.
Ren terdiam tidak menjawab Seokmin. Sampai Seokmin kembali berdiri dihadapannya.
"Mungkin saja di sana hanya ada satu orang yang mencintaimu. Lalu apa bedanya dengan di sini ? Di sini juga hanya satu orang saja yang mencintaimu kan? "
"Dan lebih penting, rumahmu adalah di sana. Kau tidak bisa menyalahkan takdir karena kau adalah seorang putri dan main kabur begitu saja. Akan ada banyak masalah jika kau menghilang."
"Jadi ayo pulang putri." Seokmin memegang tangan Ren, namun langsung di hempaskan Ren dan dia hanya kembali membalas perkataan Seokmin dengan terkekeh pelan.
"Tidak akan pernah,Pangeran." Setelah itu sebuah pukulan dibagian belakang Seokmin membuat segala penglihatannya menjadi gelap.
.
.
.
Mingyu menggigit kuku ibu jarinya terus menerus. Entah kenapa tak berapa lama Setelah Seokmin pergi, perasaannya mengatakan akan terjadi sesuatu yang buruk terhadap Seokmin. Ia hanya berharap ia segera keluar dari lalu menolong istrinya itu."Kim Mingyu." Panggil Luhan dibalik sel penjara Mingyu.
Mingyu segera mengangkat pantatnya dan mendekati sang raja.
"Raja, kumohon lepaskan saya." Ucap Mingyu sambil mencengkram erat kedua pilar kayu dihadapannya.
"Putri Ren mengh-"
"Saya tahu tempat keberadaannya , Raja." Potong Mingyu. Perasaan tidak enak semakin menjalar ketubuhnya. Ia harus segera keluar dari sini secepatnya.
"Dari mana kau tahu?" Tanya Luhan yang berusaha menyembunyikan perasaan senangnya ketika mengetahui ada orang yang tahu keberadaan putrinya.
"Tak ada waktu untuk itu, Raja. Saya harus segera menolongnya. Jika anda tidak percaya pada saya. Anda bisa saja ikut dengan saya." Ucap Mingyu lagi. Matanya memancarkan keyakinan akan kata-katanya. Luhan pun hanya mengangguk pada salah satu pengawalnya untuk membukakan pintu untuk Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable (Seokgyu/gyuseok) Completed
Ficción históricaSi Putra Mahkota, Lee Seokmin diwajibkan oleh ayahnya untuk menikahi Putra Mahkota dari kerajaan lain yang bernama Kim Mingyu. Meski dengan waktu yang berlalu, rasa penasaran mereka pun telah menjadi rasa cinta. Tetapi, Seokmin selalu membangun te...