Menjelang tahun baru perusahan di liburkan. Kali ini Rara benar-benar harus pulang ke kampung halaman. Dia tidak mungkin lagi membuat alasan. Lagi pula tetangganya juga terus saja menelpon dan memintanya untuk menengok ibunya.
Sebenarnya Rara juga ingin pulang, sudah dua tahun dia tidak melihat ibunya. Entah sudah berapa banyak rambutnya yang memutih. Lagi pula Rara juga merindukan neneknya, tapi dengan temperamen ibunya yang seperti itu terkadang Rara suka tidak tahan berlama-lama di rumah sendiri.
Dengan membawa beberapa oleh-oleh saat pulang ke kampungnya, rumah Rara sudah mirip seperti pasar. Keponakannya berkumpul dan menagih jajanan. Untung saja Rara sudah mempersiapkan hal ini, dia membawa begitu banyak oleh-oleh dan halaman rumahnya dipenuhi dengan teriakan anak kecil.
Saat sedang mencuci di dapur, bibi keduanya datang dengan menepuk bahunya pelan. Rara menoleh dan tersenyum. Bibinya membantu dengan menempatkan piring kedalam rak.
"Bibi, bagaimana keadaan paman?" tanya Rara. Dia tahu pamannya mendapat gejala struk ringan beberapa bulan yang lalu. Rara sudah mendapat kabar kalau keadaannya membaik, tapi dia masih tetap ingin bertanya.
"Pamanmu baik-baik saja. Saat sudah bisa berjalan dia langsung pergi ke ladang. Pamanmu mana mungkin mau duduk diam."
Rara tesenyum. Seperti itulah pamannya. "Bibi, mungkin paman tiak ingin merepotkan orang-orang. Sejak dulu paman kan selalu begitu. Sakit saja tidak mau diantar kedokter."
"Kau sangat mengerti dia."
Rara memberikan senyuman sekali lagi.
Pekerjaannya selesai dengan cepat. Rara dan bibinya duduk di meja makan sambil mengobrol. Banyak hal yang mereka bicarakan. Dari mulai si kecil Da Bong yang tidak mau lepas dari anjing kecilnya, sampai Min Jo yang semakin tergila-gila dengan kelompok boyband favoritnya. Min Jo bahkan mengutarakan keinginannya untuk datang ke Seul. Niatnya sudah sangat jelas, pasti untuk menemui idolanya. Tapi, tentu saja ibunya tidak mengijinkan sampai Min Jo lulus sekolah.
.
.
Di malam tahun baru di desanya tidak seperti saat acara tahun baru di kota besar, Seoul. Dengan nyala kembang api di tangan saja itu sudah cukup membuat tiga anak menjerit kegirangan.
Da Bong (empat tahun), Sin Hye (tujuh tahun, putri tetangga Rara) dan Gain (delapan tahun putri ketiga bibinya yang nomor dua) berlari membuat lingkaran dengan kembang api di tengah. Min Jo bertugas mengawasi mereka sedangkan orang dewasa menyiapkan makanan.
Selama keberadaannya disana Rara bahkan tidak memiliki cukup waktu untuk berbicara banyak dengan ibunya. Tapi Rara memang selalu begitu, dia menjadi sedikit bicara untuk menghindari pertengkaran kecil diantara mereka. Rara lebih suka berbicara dengan sang nenek, bermanja-manja seperti anak kecil dan membicarakan kisah lama. Dia bisa menghabiskan waktu lama jika sudah berdua saja dengan neneknya. Kalau sudah seperti itu Rara akan melupakan sakit hati yang ditimbulkan dari kata-kata ibunya.
Saat kembali ke kamar, itu sudah hampir pukul dua malam. Keponakannya sudah 'tewas' di tempat tidur miliknya. Mereka merengek tidak mau pulang, mungkin karena keberadaan Rara. Sebenarnya Rara tidak keberatan tapi keberadaan mereka yang menguasai kamar Rara ssejujurnya sedikit menganggu. Rara sampai tidak memiliki tempat untuk duduk dan memilih untuk membentangkan kasur lipat di lantai untuk tidur.
Beberapa pesan yang masuk di ponsel Rara adalah teman-temannya di kantor, di SMA dan kuliah. Rara jarang berhubungan dengan teman SMP karena pada saat itu keluarganya suka berpindah-pindah. Isi pesan singkat itu hanya ucapan selamat tahun baru.
Kepala bagian divisi dengan mengejutkan memberikan ucapan selamat diikuti rentetan kelimat penjelasan kenapa dirinya suka mengomel. Ini juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya, dan Rara masih saja mendapat jatah makian beberapa hari kemudian. Memang sudah sifat orang tua seperti itu. Rara tahu ketika kepala bagian memberinya kalimat pedas seperti yang sudah-sudah, pria tua itu pasti memiliki masalah dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Host Club #1 - Blessing
Fanfiction[COMPLETE] maaf sekali sebagian sudah di unpub untuk kepentingan editing (。•́︿•̀。) Pada saat perayaan chuseok Rara tidak sengaja melukai seorang pria yang bekerja sebagai 'host' di sebuah club. Dia berpikir nasibnya itu sungguh sial, dan dia benar2...