"Lalu?"
"Iya, lalu bagaimana?"
Rara menurunkan satu kakinya dari atas kursi. Menatap kedua sahabatnya pada layar kecil di ponsel dengan cemas sekaligus perasaan malu. Mereka sedang melakukan percakapan melalui VC dan tidak tahu kenapa Rara harus menceritakan hal ini pada Eun Ha dan Ma Ri setelah kejadian Chanyeol yang mengunjunginya dua hari lalu. Tapi mulutnya yang berhasil terpancing malah memicu semangat kedua sahabatnya. Pada akhirnya, Rara terkejut dengan apa yang mereka pikirkan.
"Yaa! Apa yang ada di otak kalian?!" Rara merasa kesal sekaligus malu.
"Kami ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya," kata Ma Ri.
"Rara, kau tidak benar-benar melakukannya kan?" Eun Ha bertanya dengan eksresi setengah berharap bahwa itu terjadi, tapi setengah lainnya berharap itu tidak terjadi. Dia hanya tidak tahu bagaimana harus menyikapi hal ini. Dua orang dewasa dan berada dalam satu ruangan sekaligus. Satu tempat tidur menurut pendapat orang itu bukanlah hal yang mengherankan, tapi untuk Eun Ha dia masih berpikiran seperti gadis desa yang mengedepankan aturan kuno.
"Berapa usiamu sekarang?" Ma Ri menyela dan malah memarahi Eun Ha. Dia beralih ke layar dan bicara lagi untuk Rara. "Aku saja sudah tidak perawan sejak usiaku 20 tahun. Kalau kau memang benar-benar tidur dengannya tidak perlu malu begitu."
"Aku tidak bilang aku melakukannya," sanggah Rara.
"Ehei, jangan malu-malu begitu. Siapa yang tahan ketika pemuda tampan seperti dirinya muncul di depan wanita tua sepertimu? Jadi, Kim Rara, karena kau sudah mendapat tangkapan yang bagus, kau harus memegang kuat-kuat pancinganmu dan jangan sampai biarkan ikanmu lepas. Bahkan ketika kau memegangnya perlakukan ikan itu seperti ikan emas, jangan sampai genggamanmu membuat ikan itu tidak nyaman. Kau harus memperlakukannya dengan baik. Apa kau tidak tahu betapa khawatirnya kami setelah mendengar ceritamu itu?"
Eun Ha mengangguk setuju pada kalimat terakhir Ma Ri.
"Aku merasa lega karena itu hanya salah paham. Kau ini harus membuang jauh-jauh sifat jelekmu itu. Jangan suka menyimpulkan sesuatu yang belum jelas. Konfirmasi dulu kabar berita itu baru marah-marah."
Eun Ha kembali mngangguk setuju dengan ucapan Ma Ri.
"Karena cerita yang kau buat itu, saat Chanyeol menghampiri kami, aku melemparkan kata-kata yang begitu kejam padanya." Wajah Ma Ri yang bersemangat berubah mengingat kejadian di depan kantornya yang membuat beberapa orang menatap penasaran. Dia menyesali perbuatannya. Dia merasa kasihan sekaligus malu. Ma Ri juga memikirkan apakah dia harus membawa buah-buahan segar untuk meminta maaf atau mentraktir Chanyeol makan. Sampai saat ini, dia bahkan belum berani menemui Chanyeol untuk meminta maaf. "Jadi ini semua salahmu. KE-SA-LA-HAN-MU!!! Bagaimana kau bertanggung jawab kalau dia membenci kami?"!
"Pelankan suaramu." Rara menengok ke pintu lalu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 2 pagi. "Nenekku baru pulang dari rumah sakit. Jangan membuat kekacauan, bagaimana kalau ibu dan nenekku dengar? Lagipula kenapa dia harus membencimu, kenapa kau harus dipusingkan dengan dia menyukaimu atau tidak?"
"Kalau dia adalah calon masa depanmu, bukankah itu artinya kami akan sering bertemu dengannya? Dalam sebuah keluarga, kau pikir nyaman jika ada yang saling tidak menyukai?"
"Astaga! Pikiranmu itu terlalu jauh."
"Tapi, Rara. Kapan kau akan kembali?" Eun Ha menyela, membuat wajah Rara yang tegang mengendur ketika di tanya seperti itu.
"Nanti. Aku harus membicarakannya dengan ibuku."
"Jangan terlalu banyak berpikir. Cepatlah kemari atau kami akan datang menjemputmu!" ancam Ma Ri.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Host Club #1 - Blessing
Fanfiction[COMPLETE] maaf sekali sebagian sudah di unpub untuk kepentingan editing (。•́︿•̀。) Pada saat perayaan chuseok Rara tidak sengaja melukai seorang pria yang bekerja sebagai 'host' di sebuah club. Dia berpikir nasibnya itu sungguh sial, dan dia benar2...