Siap atau tidak siap, kau hanya memerlukan tekat
.
.
"Maaf, tapi dia sedang libur hari ini."
"Aku lihat dia datang. Sehun apa kau berbohong?"
Sehun memberikan senyum manis sebagai balasan. "Tentu saja tidak. Dia libur bukan berarti dia tidak boleh datang kan? Maaf, tapi kau bisa mencari teman yang lain untuk saat ini."
Sehun buru-buru menjentikkan jarinya keudara dan memanggil Jimmy yang berdiri menatapnya dari jauh. Jimmy langsung melesat mendekati Sehun, bertanya 'ada apa?' dengan wajah riang ketika melihat gadis menarik dalam jarak dekat.
"Taehyun membutuhkan teman, tolong temani dia," kata Sehun, lalu beralih ke Taehyun yang memasang wajah cemberut. "Aku mentraktirmu minum hari ini. Kau tidak perlu bayar. Tolong, mengertilah, hem?"
Melipat tangan dengan wajah cemberut, Taehyun mempertimbangkan ide Sehun. Setelah terdiam cukup lama, Taehyun akhirnya mengangguk setuju meskipun menunjukkan raut wajah yang setengah hati.
Dengan masih menunjukkan senyum ramah. Sehun menggunakan isyarat tangan untuk menunjukkan jalan. Pada akhirnya Taehyun pergi dengan tidak puas bersama jimmy, dan itu membuat Sehun menghela nafas lega. Dia lalu membuka pintu di belakangnya dan melihat Chanyeol yang sedang duduk bersandar pada sofa.
Dia melakukan ini hanya karena itu adalah Chanyeol, kalau bukan, dia mungkin sudah mengurangi poinnya dan menurunkan rankingnya di barisan terakhir. Paling buruk adalah Sehun menendangnya keluar dari club. Tapi orang yang mengacau ini adalah Chanyeol. Kalau dia melakukan itu, pelanggan tetapnya akan pergi dan penghasilannya akan merosot.
Karena masalah yang ditimbulkan Clara, Chanyeol menjadi begitu tidak mood untuk melakukan apapun dalam seharian ini. Sebagai teman, Sehun cukup pengertian untuk tidak menganggu Chanyeol meskipun dia sangat ingin menendang bokong Chanyeol dan membuatnya bekerja untuk memenuhi rekeningnya.
Sehun mengambil tempat duduk di hadapan Chanyeol yang sedang menuang minuman. Menyingkirkan beberapa minuman di meja lalu mendudukinya.
"Jadi kau benar-benar menghajarnya sampai babak belur?" Sehun bertanya.
Setelah beberapa saat dia hanya mendengar suara air yang tumpah kedalam gelas. Tapi Chanyeol menolak untuk menjawab, jadi Sehun kembali mengoceh seorang diri.
"Yang dia lakukan memang sudah kelewatan. Dari dulu selalu saja begitu, tapi apa kau tidak khawatir kalau Lee Shin akan ikut campur, bagaimanapun dia itu adik kesayangannya."
Chanyeol benar-benar mengabaikan Sehun. Bahkan usahanya untuk mendapat respon dengan menyebut nama Clara dan Lee Shin itu tidak juga mempengaruhinya. Jadi Sehun menyerah, menghela nafas dan pindah ke sofa sambil menikmati minuman. Dia hanya akan menamani Chanyeol disini tanpa membuat kegaduhan, seperti yang sudah-sudah.
Amukan Chanyeol lebih mengerikan dari banteng yang lepas dari kandang. Sehun tidak mau barang-barangnya hancur. Sudah berapa kali Chanyeol melakukan perkelahian di tempatnya, dan Chanyeol tidak pernah paham dengan teguran.
Sehun melirik kearah Chanyeol sebelum akhirnya berkata.
"Kau bilang kau berada di sini karena Hye Jin kan? Tapi kau ternyata bertemu Rara, jadi apa kau masih akan berada disini?"
.
.
Minjae tampak sungkan menerima bantuan Clara yang kembali mengolesi obat di wajahnya. Sambil sesekali Clara memarahi, Minjae mengatakan bahwa dia bisa melakukan itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Host Club #1 - Blessing
Fanfiction[COMPLETE] maaf sekali sebagian sudah di unpub untuk kepentingan editing (。•́︿•̀。) Pada saat perayaan chuseok Rara tidak sengaja melukai seorang pria yang bekerja sebagai 'host' di sebuah club. Dia berpikir nasibnya itu sungguh sial, dan dia benar2...