Untuk sebagian penduduk yang tinggal di wilayah Seoul dan harus mengikuti perkembangan gaya hidup, mencari lahan dengan bangunan rumah sebagai tempat tinggal itu tidak cukup mudah. Kalau kau tidak memiliki jumlah uang maka akan sulit untuk mencari perumahan dengan lokasi yang strategis. Bagi mereka yang hanya memiliki uang pas-pasan tinggal di apartemen sudah menjadi pilihan lain, tapi masih lebih banyak masyarakat yang lebih memilih menyewa kamar di kawasan padat penduduk.
Bagi Rara, untuk orang seperti Chanyeol yang menempati apartemen sederhana seperti yang pernah Rara kunjungi, itu sudah cukup bagus. Sangat bagus malah, karena satu ruangan dengan hanya ditinggali satu orang itu menurut Rara sudah sangat luas. Tapi kenapa mereka sekarang ada disini? Hal yang membat Rara sedikit berpikiran kalau Chanyeol ingin mencari tempat tinggal baru.
Rara mendengarkan dan mengikuti seorang wanita agen property yang menunjukkan setiap ruangan di apartemen. Bersama Chanyeol yang dengan santai berjalan disampingnya dan hanya melihat-lihat tanpa membuat komentar.
Chanyeol mulai membuka setiap laci di dapur, melihat pada pemandangan di luar jendela kamar, meneliti setiap inchi rumah dengan baik dan fungsi perabot yang sudah tersedia. Tempat itu meskipun tidak bisa dikatakan mewah tapi masih lebih baik dari tempat yang Rara tinggali.
Rara menarik baju Chanyeol dan berbisik kepadanya ketika wanita itu tidak memperhatikan.
"Kau mau pindah kesini? Bukankah tempatmu baik-baik saja?"
"Bukan aku,"
"..."
"Tapi kau,"
"Apa?" Rara terkejut dan wanita yang berjalan didepannya berhenti untuk menoleh ke belakang.
"Apa anda merasa tidak puas dengan ini? Kita bisa melihat-lihat tempat lain kalau begitu." Wanita itu bertanya. Rara tidak terlalu mengingat siapa namanya, tapi nama depannya adalah Nam.
Mendengar itu, Rara merasa sedikit tidak nyaman. Chanyeol bertindak atas pemikirannya sendiri. Bagaimana Rara sanggup membayar tempat sebagus ini? Dia masih memiliki hutang cicilan yang belum lunas, dan tabungannya menipis karena terpakai untuk membeli jam tangan waktu itu.
"Maaf, tapi sepertinya ada kesalahan disini. Kami akan memikirkannya nanti. Kami pergi dulu, permisi."
Rara mendorong tubuh Chanyeol agar keluar dari tempat itu. Dengan sedikit kekuatan Rara akhirnya berhasil keluar dari bangunan bertingkat dan Chanyeol hanya memasang ekspresi yang rumit.
Rara menatap pada Chanyeol dan menunggu sebuah penjelasan, tapi sepertinya Chanyeol tidak mau tahu dan malah berjalan begitu saja meninggalkan Rara di belakang.
Rara menjadi begitu jengkel dengan Chanyeol akhir-akhir ini. Apa mereka yang memiliki hubungan dengan pria yang lebih muda selalu merasakan hal ini? Meskipun terkadang sifat Chanyeol menjadi lebih dewasa daripada Rara tapi ada saatnya ketika Chanyeol mejadi begitu kekanakan.
Tapi meskipun dia mengetahui seperti apa resikonya, Rara tetap mau saja mengikuti Chanyeol. Mungkin karena dia terlalu bosan sendiri, mungkin karena Rara membutuhkan teman untuk mengobrol, mungkin juga Chanyeol satu-satunya orang yang membuat hidup Rara naik-turun—bertengkar dan rujuk kembali.
"Tunggu dulu, kenapa kau pergi begitu saja?"
Rara menahan tangan Chanyeol.
Chanyeol berhenti dan langsung berdiri menghadap kearah Rara. Tapi sekarang malah Rara yang tidak tahu harus berbuat apa saat menghadapi Chanyeol yang berdiri diam dengan menatap wajahnya. ekspresi itu benar-benar rumit, Rara jadi salah tingkah karena takut kalau dia salah bicara.
"Kenapa tiba-tiba memintaku pindah?" Rara bertanya dengan hati-hati. Tidak mau membuat Chanyeol memalingkan wajah dan menekuknya menjadi jelek.
"Kejadian waktu itu apa masih perlu dikatakan lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Host Club #1 - Blessing
Fanfiction[COMPLETE] maaf sekali sebagian sudah di unpub untuk kepentingan editing (。•́︿•̀。) Pada saat perayaan chuseok Rara tidak sengaja melukai seorang pria yang bekerja sebagai 'host' di sebuah club. Dia berpikir nasibnya itu sungguh sial, dan dia benar2...