Setelah memikirkan siapa saja yang memiliki kemungkinan mengetahui rumah tinggalnya, Rara akhirnya menargetkan tiga orang.
Pertama adalah Dojin yang bagaimanapun pria itu tidak pernah menyerah untuk mengejarnya. Sekalipun Rara tidak pernah mengundangnya masuk tapi dengan Dojin mengetahui rumahnya saja itu sudah membuat bukti yang kuat.
Kedua, adalah mantan pacar Rara yang pada saat itu hubungan mereka hanya berlangsung 4 bulan. Rara bersyukur karena dia tidak rugi apapun setelah mengetahui bahwa pacarnya itu ternyata sudah memiliki pacar lebih dulu. Rara benar-benar kecolongan, dia marah besar, hampir saja Rara mencukur habis rambut mantannya itu. Orang-orang seharusnya tidak menghentikannya ketika dia datang membawa gunting.
Ketiga adalah Sehun. Pemuda itu datang beberapa hari yang lalu. Meskipun Rara tidak tahu apa motifnya tapi kenyataannya Sehun ada disana waktu itu.
Rara akan menambahkan yang keempat begitu ingat kalau pacar Ma Ri pernah datang untuk meminta bantuannya. Menurut Rara tidak mungkin itu Yeong Woo karena pria itu cinta mati kepada Ma Ri, meskipun hubungan mereka terkadang pasang surut.
Memang hanya empat pria itu yang mengetahui dimana Rara tinggal. Selama ini Rara selalu hati-hati ketika menyebut dimana dia tinggal, selain alasan keselamatan, Rara juga ingin menghindari berhubungan dengan pria yang belum bisa dipercaya.
Dihari lain saat Rara baru saja pulang berbelanja, dia melihat Sehun sedang berdiri di depan toko bunga. Sehun terlihat sedang berbicara dan tertawa dengan wanita berpostur tinggi dan memiliki wajah cantik. Rara tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi wanita itu tampak tersipu saat satu tangannya menahan tawa di depan mulut.
Trik apalagi yang digunakan untuk memikat pelanggan agar mengunjungi clubnya?
Rara tidak bisa untuk tidak mendengus, lalu berjalan dengan mantap saat mendatangi Sehun.
Rara sedikit merasa bahwa wanita itu—yang tidak lain adalah pemilik toko—seolah tidak mengharapkan kedatangannya. Sebagai seorang wanita Rara tentu saja mengerti. Siapa yang ingin kesenangannya diganggu ketika sedang berdua dengan pria tampan? Tapi Sehun sebaliknya. Pria itu malah tersenyum lebar dengan sapaan yang berlebihan ketika melihat Rara.
Yang Sehun lakukan membuat si penjual tidak bisa melakukan apapun selain menyingkir dari sana.
"Kebetulan sekali," kata Sehun, masih dengan senyum secerah matahari.
"Bukannya kau tahu aku tinggal di wilayah ini? Pertemuan seperti ini apa masih bisa dikatakan kebetulan?" balas Rara.
Sehun hanya tertawa ringan, tapi masih menunjukkan sikap tidak peduli. Lalu Sehun membungkuk, terlihat kembali melihat-lihat bunga yang ditata didepan toko. Menyentuhnya, menciumnya, memegangnya satu-persatu.
Rara benar-benar tidak tahan. Sehun jelas tahu kenapa Rara menghampirinya tapi Sehun masih berpura-pura tidak tahu, bahkan mengabaikannya. Apa pria itu memang ingin melihat Rara membuka mulutnya lebih dulu?
"Ada urusan apa waktu itu kerumahku?" Rara akhirnya bertanya juga.
Sehun menegakkan tubuhnya. "Bukankah aku mengantarkan pesan dari Chanyeol?"
"Bukan yang itu."
"Bukan itu?" Sehun terlihat berpikir. Matanya menerawang kelangit-langit. Lalu bibirnya kembali melengkung. "Oh, benar. Aku dengar kau sakit. Apa sekarang sudah lebih baik?"
Rara membuang nafas keras-keras, tapi berusaha untuk tidak terlihat begitu kesal. Namun Sehun menyadarinya, lalu tersenyum.
"Ada urusan apa?"
"Kenapa kau berpikir aku yang datang ketempatmu?"
"Bukan kau?"
"Itu bukan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Host Club #1 - Blessing
Fiksi Penggemar[COMPLETE] maaf sekali sebagian sudah di unpub untuk kepentingan editing (。•́︿•̀。) Pada saat perayaan chuseok Rara tidak sengaja melukai seorang pria yang bekerja sebagai 'host' di sebuah club. Dia berpikir nasibnya itu sungguh sial, dan dia benar2...