Bisa dibilang Rara banyak kehilangan kepercayaan dirinya setelah apa yang terjadi tadi, apalagi setelah mengingat bahwa Chanyeol seusia adiknya. Bagaimana ini bisa terjadi? Rasanya Rara mau menangis saja.
Rara menoleh ke sisi kanan, menghindari Chanyeol dan pura-pura tertidur. Sepanjang jalan dia bahkan mengatai dirinya bodoh. Tapi di sudut hatinya ada perasaan aneh yang menyenangkan.
Setelah apa yang Chanyeol lakukan Rara hampir kehilangan kemampuan untuk bicara. Waktu itu juga (saat dihalaman rumah Rara) dan Chanyeol selalu merubah jalur (arah pembicaraan) dengan begitu mudahnya seolah tidak ada hal besar yang terjadi.
Mungkin Chanyeol memiliki cara sendiri untuk menyikapi hal semacam ini, bagaimanapun Rara merasa bersyukur karena setelah itu Chanyeol bersikap rasional. Tapi kerasionalannya membuat Rara hampir menggunakan raket untuk memukul Chanyeol sampai cidra. Chanyeol hampir tidak memberi Rara istirahat dan terus membuat Rara berlari kesana-kemari untuk menangkis.
Ketika Rara gagal melakukannya, Chanyeol akan melotot dan dengan dingin mengatakan lagi, lagi, dan lagi. Jadi Rara patuh saja dan kerepotan berlari kesana kemari. Rara cemberut beberapa kali melirik Chanyeol dengan jengkel dan Rara kehilangan fokusnya. Bola yang terpantul di dinding hampir mengenai wajahnya, tapi Chanyeol dengan cepat menghalangi dan menangkis dengan raket. Karena hal itu Rara mendapat omelan.
Rara rasa Chanyeol tidak cocok menjadi seorang pelatih. sangat tidak cocok.
Sebuah gerakan yang melepaskan seatbelt mengejutkan Rara, dan dia menoleh sedikit hanya untuk melihat Chanyeol sudah menatapnya dari samping.
"Tidak mau turun?"
"Trimakasih untuk pelajaran hari ini." Rara menundukkan kepala sekilas, lalu keluar dari mobil dengan sangat cepat. Chanyeol begitu sulit dipahami, terkadang bersikap begitu manis terkadang bersikap terlalu keras. Hal ini membuat Rara hanya ingin melarikan diri.
"Hey,"
Rara berhenti ketika mendengar seruan. Dia menoleh dan melihat kearah Chanyeol.
"Hari ini, jangan terlalu memikirkanku."
Rara menggiling giginya sampai mendengar bunyinya. Tidak sadar bahwa tadi dia bersikap terlalu sopan, padahal Chanyeol sudah mengguruinya habis-habisan. Kenapa dia melakukan itu untuk orang seperti ini?
Rara tidak membalas dan berpaling untuk menaiki tangga. Wajahnya sudah menyerupai orang yang memakan jeruk masam karena perlakuan yang terimanya tadi. Rara hampir menggigit lidah saking jengkelnya.
Tidak sadar bahwa Min Jo sudah mengamatinya dari atas, tiba-tiba Rara merasa tubuhnya limbung dan hampir tergelincir. Rara berpegangan pada pagar besi dan mengucap syukur karena tidak berguling-guling di tangga saat melihat wajah Min Jo yang menyipitkan mata dengan sorot matanya yang tajam. Rara menjadi khawatir, dia menoleh ke jalan dan melihat mobil Chanyeol sudah melaju pergi, lalumenghela nafas.
Diam-diam Rara merasa lega. Dia berdoa semoga Min Jo tidak terlalu memperhatikannya. Lagipula Chanyeol memakai jenis mobil yang berbeda dengan yang dipakai dulu saat berkunjung kerumahnya.
Rara menegakkan tubuhnya, bersembunyi untuk menepuk pipinya dua kali, lalu kembali berbalik kearah Min Jo dengan ekspresi yang setengah marah setengah tidak peduli.
"Eonni, siapa itu?"
Rara berdehem. Berjalan mendekat kearah Min Jo dengan santai. "Kenapa kau disini? Bagaimana dengan sekolahmu?" Rara sengaja mengabaikan pertanyaan Min Jo.
"Eonni, apa kau berselingkuh?"
"Selingkuh kepalamu!"
"Hati-hati. Wanita yang berselingkuh biasanya akan mendapat karma, kalau bukan pacarmu berselingkuh pasti kau mendapat pacar yang jelek."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Host Club #1 - Blessing
Fanfiction[COMPLETE] maaf sekali sebagian sudah di unpub untuk kepentingan editing (。•́︿•̀。) Pada saat perayaan chuseok Rara tidak sengaja melukai seorang pria yang bekerja sebagai 'host' di sebuah club. Dia berpikir nasibnya itu sungguh sial, dan dia benar2...