~When i close my eyes, you appear in my memory
like the wind~
Menyibukkan diri selama hampir tiga minggu di kampung halamannya sama sekali tidak membantu Rara untuk melupakan Chanyeol. Ternyata memang tidak semudah itu, persis seperti dugaannya.Tapi bukan hanya itu yang menjadi kekhawatiran Rara sekarang, tapi perasaannya yang merindukan orang itulah yang menjadi masalahnya. Rara ingin melihat wajahnya, ingin mendengar suaranya, ingin menyentuh tangannya. Tapi yang Rara katakan terakhir kali membuatnya berpikir bahwa tidak mungkin Chanyeol memiliki perasaan yang sama lagi. Dan yang ada dipikirannya sejak saat itu adalah apakah yang dilakukannya ini sudah benar?
Rara kembali mengingat pesan yang dikirim Chanyeol beberapa hari yang lalu.
Tiga hari saat Rara tiba dikampung halamannya dia mendapat pesan dari Chanyeol. Rentetan pesan itu hanya berisi soal kalimat-kalimat yang meminta Rara untuk mendengarkannya, memintanya untuk mengatakan masalahnya, memintanya untuk bicara kembali. Tapi Rara yang masih belum melupakan kemarahannya mengabaikan itu. Benar-benar lucu. Setelah Chanyeol meninggalkannya dengan cara seperti itu, Chanyeol lalu mengiriminya sms. Kepribadiannya memang sangat aneh. Tapi waktu itu Rara terlanjur membalas dengan mengatakan tidak akan menemui Chanyeol lagi, dan akan pergi sejauh mungkin kalau Chanyeol nekat menemuinya. Dan sampai sekarang Chanyeol benar-benar tidak menghubunginya. Sebaliknya, Sehun yang lebih sering mencoba menghubunginya.
"Kakakkk...."
Rara yang melamun dikejutkan oleh panggilan Da Bong yang menarik-narik tangannya.
"Kenapa?"
Da Bong menunjuk kotak ice cream di luar toko yang di lewati mereka. Lalu wajahnya kembali menatap Rara seperti anak anjing.
"Kamu kan sedang flu, nanti ibumu marah kalau kau makan ice cream."
"Kalau kakak tidak bilang ibu tidak akan marah kan."
Rara menatap sebentar. Berpikir kalau Da Bong ini benar-benar sebelas duabelas dengan kakaknya, Minjo.
"Hanya ice cream saja ya. Awas kalau kau minta yang lain."
Da Bong mengangguk dan tubuh Rara yang besar di seret oleh pemilik tubuh kecil yang melompat-lompat saat berdiri didepan kotak untuk memilih ice cream yang mau di beli.
Rara berdiri dibelakang sambil menunggu Da Bong menentukan pilihannya, tapi itu lebih lama dari yang Rara duga. Dari ekspresinya dan kebingungan Da Bong, Rara sudah bisa menebak kalau yang diinginkan itu sudah pasti lebih dari dua.
"Tidak, tidak, tidak. Cukup satu, itu saja selalu tidak kau habiskan."
Rara mengangambil ice cream vanilla untuk Da Bong dan coklat untuk dirinya, tapi begitu melihat ice cream coklat dengan merk yang sama seperti yang pernah Chanyeol belikan dulu, Rara kembali cemberut dan melempar ice crem itu ke dalam kotak dan hanya mengambil satu untuk Da Bong saja. Dia lalu masuk ke dalam toko untuk membayar tapi begitu selesai membayar Da Bong menghilang dan muncul di balik rak sambil membawa satu batang coklat, dua kotak permen caramel, dan tiga roti isi daging.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Host Club #1 - Blessing
Fanfiction[COMPLETE] maaf sekali sebagian sudah di unpub untuk kepentingan editing (。•́︿•̀。) Pada saat perayaan chuseok Rara tidak sengaja melukai seorang pria yang bekerja sebagai 'host' di sebuah club. Dia berpikir nasibnya itu sungguh sial, dan dia benar2...