Sekarang Rara tahu bagaimana garis besarnya.
Chanyeol hanyalah orang asing dirumah keluarga besar milik Tuan Lee. Hubungan Clara dan Chanyeol hanya sebatas saudara. Kakak tertua di keluarga itu yang bernama Lee Shin juga menerima Chanyeol dengan sangat baik, menganggapnya seperti adiknya sendiri. Sekarang kedua kakak beradik ini (Clara dan Lee Shin) hanya tinggal berdua setelah kakeknya meninggal, dan Chanyeol meninggalkan rumah itu untuk hidup mandiri karena tidak ingin terlalu membebani. Dan sejauh yang Sehun tahu hubungan mereka masih cukup baik sampai sekarang.
Rara tiba-tiba berpikir. Dalam hidup ini, ternyata masih ada orang yang tidak begitu beruntung. Tapi Chanyeol juga tidak bisa dikatakan sebagai orang yang tidak beruntung, karena meskipun Chanyeol tidak tumbuh besar dengan orang tuanya, tapi ada keluarga lain yang memiliki status sosial tinggi seperti keluarga Lee yang 'mengambilnya'.
Rara menghela nafas panjang. Kenyataannya Chanyeol masih memiliki keluarga yang meskipun tidak memiliki hubungan darah tapi setidaknya mereka menjaganya.
Ketika Rara terus memikirkan hal ini sepanjang jalan, seorang pria dengan setelan hitam berhenti untuk menghadangnya, membuat Rara sedikit terkejut dan juga penasaran. Rara mundur dua langkah saat pria itu menunduk dengan sopan untuk memberi salam.
Dia ini kan...
Rara merasa tidak tenang secara tiba-tiba.
Saat Rara bertanya, pria itu hanya mengatakan bahwa tuan mudanya ingin bertemu. Rara sudah bisa menduga siapa tuan muda yang dimaksud. Mendadak dia merasa begitu cemas dan penasaran tenang alasan orang itu menemuinya.
Rara hanya mengikuti perintah ketika menunjuk pada sebuah mobil. Begitu pintu di buka sosok pria tampan yang duduk di kursi belakang mengejutkan Rara.
.
Tingginya ada di kisaran 185 sampai 190 cm, menurut Rara hampir sama tingginya dengan Chanyeol. Memikili hidung yang lurus dan tulang pipi yang menonjol. Alisnya terlihat tebal dan memiliki bibir yang membentuk senyum tiga jari. Secara fisik ada kemiripin antara pria ini dengan gadis yang pernah Rara lihat, Clara.
Rara menganalisa dan hampir secara fisik seorang Lee Shin adalah bentuk kesempurnaan yang tanpa cela. Rasanya cukup tidak adil, tapi Rara selalu percaya bahwa tidak ada manusia yang terlahir tanpa cacat-entah itu fisik, karakter atau pengalaman hidup.
"Maaf kalau kemunculanku mengejutkanmu."
Ucapan pria itu terlalu jujur. Sorot matanya sangat tegas sampai Rara segan untuk menatap langsung dan hanya melihat-menembus-pengunjung lain dibelakangnya.
"Kalau boleh tahu, apa yang membuat anda repot-repot menemui saya?"
"Aku hanya ingin mengenalmu, itu saja." Lee Shin menjawab diikuti senyuman, lalu sesapan pada cangkir kopi pesanannya.
"Saya tidak seistimewa itu sampai anda harus meluangkan waktu,"
"Kau adalah satu-satunya yang membuat adikku merengek seperti itu. Bagaimana kau menganggap dirimu tidak istimewa?"
Rara bisa merasakan suasana yang berbeda ketika dia harus berhadaan dengan orang macam ini. Sekarang dia harus bersikap hati-hati, mengingat apa yang dikatakan Sehun padanya waktu itu.
"Kakaknya, meskipun orang yang tidak mudah diprovokasi tapi kau tetap harus berhati-hati jika nanti berhadapan dengannya. Meskipun reputasinya tidak buruk, tapi dia termasuk orang yang tidak berbelas kasihan jika berhadapan dengan orang yang menentang. Keluarga besar semacam ini, dan orang seperti kita, tentu saja memiliki pandangan yang berbeda soal kehidupan. Aku bukannya menakut-nakuti, tapi kita tidak seharusnya membuat masalah dengan mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Host Club #1 - Blessing
Fanfic[COMPLETE] maaf sekali sebagian sudah di unpub untuk kepentingan editing (。•́︿•̀。) Pada saat perayaan chuseok Rara tidak sengaja melukai seorang pria yang bekerja sebagai 'host' di sebuah club. Dia berpikir nasibnya itu sungguh sial, dan dia benar2...