Bagian 26

1.4K 289 42
                                    

PS; Kalau ada kalimat yang gak nyambung di komen aja, aku belum baca ulang soalnya, oke, selamat membaca ^^

.

.

.

Tempat ini benar-benar tidak berubah.

Chanyeol terdiam untuk beberapa saat. Memandangi papan nama yang setengah miring terpajang didekat pintu masuk. Di papan itu tertulis Midnight show dengan huruf latin yang sudah memudar. Chanyeol ingat pernah beberapa kali melihat pemutaran film di sana, dia jarang pergi ke bioskop, bisa dikatakan hampir tidak pernah karena seseorang tidak begitu menyukai tempat dengan banyak orang. Jadi kalau Chanyeol benar-benar membutuhkan hiburan, dia sering menyewa ruangan studio mini untuk menikmati film.

Tapi Chanyeol mendengar kalau tempat itu akan dirobohkan untuk akses jalan, lagipula bangunannya sudah cukup tua. Aneh sekali karena bangunan itu masih berdiri kokoh disana.

Ponsel dalam genggaman Chanyeol memunculkan notifikasi, isinya hanya pesan alamat yang saat ini Chanyeol datangi. Tadinya dia hanya menebak-nebak, tapi benar-benar di tempat itulah dia sekarang.

"Kau sudah datang?"

Chanyeol berdiri diam di ambang pintu. Terkejut melihat Hye Jin duduk dan menunggunya didalam ruangan.

"Kenapa kau hanya berdiri disana? Cepat masuk..."

"Kenapa kau disini?" Chanyeol bertanya dengan bingung.

"Kenapa aku disini? Bukankah kau yang memintaku datang?"

"Aku? Tidak?"

"Apakah hal seperti ini harus diributkan? Karena kau sudah ada disini bukankah sebaiknya kau duduk sebentar? Ayo temani aku minum."

Chanyeol menerima minuman yang diberikan Hyejin tanpa mencurigai apapun. Satu gelas dia habiskan dalam sekali minum  dan dia berencana tidak akan minum untuk kedua kalinya. Tapi Hyejin menuang isi gelasnya yang kosong saat Chanyeol berbicara agar Hyejin tidak lagi menghubunginya. Chanyeol hanya memperjelas hubungan mereka karena dulu Hyejin pergi tanpa mengatakan apapun.

"Jadi kau sudah tidak tidak menyukaiku?"

"Lucu sekali. Kau masih bertanya setelah melakukan itu semua padaku?"

"Tidak suka?"

"Apa kau sudah gila?"

"Bukankah dulu kau mengatakan ingin hidup sepertiku? Kau bilang hidup bebas itu adalah impianmu, kau bilang orang-orang sering menggunjingmu di belakang, kau bilang kau tidak ingin hanya dianggap numpang di rumah keluarga besar. Kita memiliki latar belakang yang sama. Bedanya hanya kau diurus oleh keluarga baik-baik, sedangkan aku tidak."

"itu sebelum aku tahu kau adalah orang yang seperti ini."

"Orang seperti ini? Orang seperti apa maksudmu?"

"..."

"Karena kau mengatakan ingin hidup sepertiku, karena kau mengatakan kau sangat mencintaiku, karena itu, bukankah sudah seharusnya kau membuktikan ucapanmu?"

"..."

"Lagipula, ini, tidak buruk juga kan?"

Saat Hyejin mengatakan itu, Chanyeol sadar serbuk obat itu sudah ada di genggaman, suntikan yang berisi cairan itu ada di atas meja.

Tiba-tiba saja pintu terdorong terbuka, dan pria yang selama ini selalu bersama Hyejin berjalan masuk dengan langkah cepat. Senyuman tampak mencurigakan. Chanyeol menoleh dan wajah Hyejin yang ramah tersenyum dengan membawa rasa sakit yang dalam.

✔️ Host Club  #1 - BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang