Bagian 34

1.3K 279 70
                                    

Jangmi tahu bahwa jika dia melakukan tindakan keji seperti itu maka orang itu akan memandang rendah dirinya dan kebencian yang terarah padanya tidak akan pernah bisa menghilang. Tapi Jangmi sudah memperkirakan semuanya, jadi dia tidak akan menyesal. Hanya saja kenapa orang itu harus muncul disaat Jangmi belum puas menyiksa Rara?

Rara mendengar suara erangan yang berasal dari pria yang sudah dijatuhkan di lantai, lalu diikuti pukulan dan geraman dari seseorang yang menyimpan banyak kebencian. Rara sudah berpikir bahwa tidak mungkin kalau itu adalah Chanyeol. Orang itu (CY) tidak mengetahui keberadaannya jadi bagaimana mungkin dia menjadi seorang pahlawan dalam situasi seperti ini?

Tapi Rara juga tidak berpikir bahwa itu adalah Dojin, namun yang ada disana adalah benar-benar Dojin. Dan melihatnya tidak membuat Rara bersyukur sama sekali.

Memang sudah seharusnya Dojin membantunya, dan memang seharusnya juga Dojin mendidik pacarnya untuk bersikap seperti seorang manusia. Jadi saat melihat Dojin menjatuhkan seorang pria dan hampir membuatnya sekarat, Jangmi, ditempat lain terlihat terkejut dan hanya bisa berdiri diam.

Dojin mendekati Rara setelah membuat pria tadi jatuh pingsan dengan patah tulang di pergelangan tangan dan kepala yang berdarah. Dia ingin mendekat dan membantu Rara tapi Rara yang terlihat seperti tidak mau menerimanya membuat Dojin ragu dan beralih menatap Jangmi.

Sebelumnya, Dojin terlihat seperti seorang pengecut jika berhadapan dengan orang yang seratus kali memiliki aura membunuh, Dojin selalu memilih untuk mengeluarkan uang untuk menyelesaikan semuanya. Kalaupun Dojin marah, dia tidak pernah menggunakan tatapan seperti itu, terlebih kepada seorang wanita seperti Jangmi. Jadi Jangmi terkejut saat melihat Dojin mendekatinya dengan kemarahan yang tidak di tahan-tahan dan mata yang seperti ingin menelannya hidup-hidup.

Jangmi belum menyelesaikan satu kata ketika akan menyebut nama Dojin, tapi Dojin sudah lebih dulu menampar wajah Jangmi dengan begitu keras dan membuat Rara yang menyaksikannya terkejut.

Dojin tidak pernah berbuat kasar terhadap wanita, dia juga selalu menghindari tindak kekerasan dengan siapapun. Saat Dojin berkelahi seperti ini pun Rara terkejut, tidak menyangka kalau Dojin memiliki keberanian semacam itu. Tapi Rara lebih tidak menduga lagi setelah melihat Dojin memukul wanita di depannya. Jangmi memang keterlaluan, mungkin juga Dojin sudah tidak tahan dengan kelakuannya. Tapi apa harus dengan menampar seorang wanita?

Jangmi meratap seperti ingin menangis saat tamparan itu membuatnya jatuh ke tanah. Ma yang berkaca-kaca itu memandang Dojin dan bibirnya bergerak untuk memanggil namanya.

"Dojin..."

"Tadinya aku bermaksud untuk mempertimbangkan hubungan yang sudah tidak mungkin ini. Kalaupun itu sudah tidak mungkin, aku bisa mempertimbangkan hubungan kita untuk menjadi seorang teman. Tapi sepertinya itu sudah tidak perlu lagi. Aku bahkan ragu untuk menerimamu sebagai seorang teman."

Pada akhirnya Jangmi tidak bisa menahan kesedihannya dan menangis dibawah kaki Dojin. Jangmi tidak meminta maaf untuk semua perbuatannya, tapi dia membuat alasan yang membuat Dojin geram lalu meninggalkannya.

.

Rara berjalan di jalur yang sepi. Apa yang dia bawa didalam tasnya sama sekali tidak membantu menyelesaikan masalahnya saat ini. Ponselnya mati dan uang yang ingin dipakai untuk membayar taxy pun tidak bisa di gunakan karena tidak ada satupun kendaraan yang lewat.

Benar-benar sial. Disaat seperti ini kenapa semua masalah datang secara bersamaan? Apa Tuhan pikir dia begitu kuat untuk melelalui semua ini? Tapi memikirkan bahwa Dojin muncul disana—meskipun Rara tidak senang—dia seharusnya merasa beruntung karena tidak sampai pada titik dimana dirinya dipermalukan.

✔️ Host Club  #1 - BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang