Bagian 28

1.6K 286 80
                                    

Rara pernah mengalami hari buruk karena harus duduk satu meja dengan Clara. Sekarang Rara mengalami hari buruk karena harus duduk satu meja denngan Jangmi. Mimpi buruk itu terulang lagi. Kesialan apa yang Rara alami sampai dalam waktu tiga hari dia harus bertemu orang yang tidak dia sukai? benar-benar sebuah kesialan.

Kalau saja Rara tidak mendengar desas-desus mengenai Jangmi yang adalah wanita yang hanya mengincar kekayaan dan popularitas dari seorang pria, mungkin Rara tidak akan sepeduli ini. Tapi sangat menyebalkan ketika harus bertemu dengan orang seperti itu dan bahkan nama Rara di jelek-jelekkan di belakangnya oleh Jangmi. Siapa yang tidak kesal dengan orang seperti itu?

"Langsung saja ke intinya. Kenapa kau ingin bicara denganku?"

Rara memasang wajah tersenyum, seperti ketika dia tidak mendengar masalah apapun. Seperti ketika orang-orang mengira bahwa Rara tidak terlalu peduli dengan pembicaraan orang lain.

"Wah, benar kata orang-orang. Eonni ini terlalu berkharisma, pantas saja..."

Apa maksudnya?

Rara menatap dengan bingung. Meskipun begitu, pujian yang berlebihan seperti itu tidak akan mempan untuknya. Dimasa lalu, Minjoo selalu menggunakan trik seperti itu kalau menginginkan sesuatu. Apalagi ekspresi Jangmi ketika mengatakan itu terlihat tidak begitu tulus. Sebenarnya Rara ingin cepat-cepat pergi karena tidak ingin terlalu berurusan dengannya, tapi sebagai senior dia tetap harus menjaga sikap agar bisa menjadi contoh para juniornya dimasa depan. Hah! Disaat seperti ini kenapa juga harus memikirkan tentang itu?

"Tidak perlu berlebihan," Kata Rara sambil tersenyum. "Tapi, apa kau mengajakku kesini hanya untuk mengatakan itu?"

Ikut campur dengan masalah orang lain sebenarnya bukan gaya Rara, tapi apa yang bisa dia perbuat ketika namanya disebut-sebut diantara hubungan kekasih antara Dojin dan Jangmi? Belum lagi ada kabar soal pernikahan mereka lalu kabar yang tiba-tiba mengatakan mereka tidak akan menikah. Kenapa namanya selalu di seret-seret dalam permasalahan mereka?

Pada dasarnya Rara tidak punya masalah dengan Jangmi sejak awal. Dia juga tidak terlalu dekat dengannya. Rara malah menganggap bahwa Jngmi adalah penolongnya karena sudah memungut Dojin dan membebaskannya dari masalah 'dikejar-kejar rekan kerja'.

Jangmi memberikan senyuman yang tak kalah menariknya sebeum menjawab, "aku hanya ingin mengobrol, apa tidak boleh?"

"Di jam kerja?"

"Sekarang kan sedang istirahat. Apa kakak juga bekerja saat jam istirahat seperti ini?"

"Aku hampir tidak punya waktu untuk makan siang karena banyak yang harus kuselesaikan. Posisikukan tidak seenak dirimu."

Rara sengaja menggunakan kata 'tidak punya waktu' untuk membuat Jangmi memahami maksudnya. Mungkin kedengarannya kasar tapi Rara tidak peduli. Meskipun harus dengan berbohong seperti itu tapi kalau tidak begini orang seperti Jangmi yang memiliki dua sisi tidak akan sadar-sadar. Sifat menyebalkan yang hampir sebelas dua belas dengan Clara ini kalau tidak ditegaskan hanya akan semakin menginjak-nginjak harga dirinya.

"Hanya sebentar. Apa kakak keberatan mengobrol denganku?"

Jangmi memberinya senyuman dengan mata membentuk bulan sabit. Orang-orang yang melihatnya sekilas mungkin akan berpikir bahwa Janggmi adalah wanita yang sopan dan ramah. Tapi firasat Rara mengatakan bahwa ini semua hanyalah ekting.

"Soal apa?"

"Apa kakak tahu aku akan menikah dengan Dojin-oppa?"

"Tahu,"

"Lalu kabar putusnya kami apa kakak juga tahu?"

"Aku pikir itu hanya gosip tak berdasar."

"Aku sebenarnya benar-benar menyukai Dojin oppa. Aku juga tidak bermaksud merebutnya darimu."

✔️ Host Club  #1 - BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang