Bagian 20

2K 367 43
                                    

Rara memikirkan rutinitas kegiatannya yang selalu dia lakukan dihari sabtu.

Rara tidak memiliki kegiatan menyenangkan seperti kebanyakan orang di hari minggu—berbelanja, menonton film, berkencan. Waktu untuk jalan-jalan hampir tidak pernah dia gunakan.

Di hari sabtu, biasanya dia mengisi waktu dengan dengan menyelesaikan pekerjaan rumah, tapi hanya itu saja, setelahnya dia akan tidur sepanjang hari di hari minggu karena rumahnya sudah bersih.

Kebetulan Eun Ha akan pulang ke kampung halaman pada jumat sore, dan Rara mendapatkan undangan untuk berkunjung ke rumah Eun Ha. Jadi Rara tidak menolak dan ikut berangkat dengan membawa beberapa oleh-oleh.

Eun Ha sedikit menjelaskan alasannya pulang di tengah perjalanan. Rumah tangga kakaknya sedang bermasalah, dan karena pertengkaran kecil itu kakaknya meninggalkan rumah dan memilih untuk menginap di tempat Eun Ha. Ibu Eun Ha, yang berencana ingin mengunjungi Eun Ha di hari itu membuat kakakknya kelabakan, jadi kakaknya meminta Eun Ha untuk pulang saja ke rumah agar ibunya tidak jadi berkunjung.

"Apa masalahnya seserius itu?" Rara bertanya saat membantu Eun Ha memindahkan sawi segar ke mobil pengangkut.

"Sebenarna masalah ini tidak seserius itu, pada dasarnya kakakku memang cemburuan. Jadi dia melihat Hyeongbu bersama teman wanitanya di supermarket." Eun Ha menjelaskan dengan suara pelan.

(*Hyeongbu= kakak ipar laki-laki)

"Apa kau yakin mereka hanya berteman?"

"Hyeongbu tidak memiliki ketertarikan dengan wanita manapun selain kakakku,"

"Darimana kau tahu?"

"Aku pernah melihat dan mendengarnya sendiri. Lagipula wanita yang bersama kakak iparku itu sudah menikah. Mereka bertemu di supermarket hanya kebetulan saja."

Rara yang memang sudah mengalami seperti apa kejamnya dunia perselingkuhan, merasa tidak begitu saja setuju dengan pemikiran Eun Ha. Terkadang mulut lelaki itu hanya manis saat didepan mata, tidak tahu seperti apa jika mereka berada dibelakang.

"Kau yakin hanya seperti itu kejadiannya?"

Eun Ha menghentikan pekerjaannya dan menatap Rara penuh curiga. Dia tanpa berpikir berkata, "Kenapa kesannya kau seperti menyudutkan kakak iparku?"

Rara berdehem. Merasa tidak enak karena sudah terlalu menaruh banyak perhatian dalam rumah tangga orang lain. Memang, dia seharusnya tidak begitu saja menaruh curiga terhadap setiap orang. Lagipula seperti kata Eun Ha, kakak iparnya itu memang tergila-gila dengan Ha Jin—kakak Eun Ha—jadi bisa dipastikan hati siapa yang akan runtuh kalau pernikahan itu berakhir.

"Aku hanya berusaha menempatkan diriku di posisi kakakmu. Dia mungkin kecewa karena suaminya tidak mengatakan apapun."

Diakhir kalimat Rara tertawa ringan—hehehe—dan mendapat respon dengan ekspresi datar dari Eun Ha. Mungkin sebaiknya Rara tidak terlalu banyak menanggapi soal ini.

"Lalu, kau sendiri, bagaimana dengan persoalan ini? Bagaimana perasaannmu saat orang lain mengira bahwa kau sedang berselingkuh? Bukankah kau berada disini karena menghindari masalahmu dengan Chanyeol?"

Rara kehabisan kata-kata karena balasan dari Eun Ha. Tuduhan yang dia berikan kepada kakak ipar Eun Ha malah berbalik kearahnya sendiri. Memang tidak ada orang yang suka di tuduh berselingkuh, dan dia lebih tidak suka lagi saat orang tidak mempercayai ucapannya. Kata-katanya tadi seperti melempar duri untuk orang lain tapi hal itu juga melukai dirinya sendiri.

Mendengar sedikit keributan seperti itu, paman Eun Ha yang bertubuh kecil memprotes karena pekerjaan Eun Ha dan Rara yang setengahnya hanya digunakan untuk mengobrol. Mengatakan bahwa sebaiknya Eun Ha berdiri di bawah pohon dan bermain kelereng bersama anak-anak. Eun Ha yang merasa tersinggung membalas pamannya tidak kalah menghina. Mengatakan bahwa kepribadian pamannya yang begitu buruk ini menyebabkan pamannya tidak menikah bahkan di usianya yang sudah 41 tahun. Meskipun perdebatan mereka penuh dengan hinaan dan cacian tapi sebenarnya tidak seserius itu, ini hal biasa yang terjadi jika Rara bertandang kerumah Eun Ha.

✔️ Host Club  #1 - BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang