Ya, hidup ini memang keras dan sangat menyedihkan. Ejekan, dianggap rendah, selalu dipandang sebelah mata, dan tidak pernah dihargai. Itulah yang selalu dirasakan oleh gadis berumur 18 tahun yang hendak melajutkan kuliahnya.
Namanya Diniya Lhorensa, fisik yang menurut orang lain buruk, itulah yang selalu ia syukuri. Tubuh yang besar dan tinggi alias gendut, kulit yang berwarna coklat, wajah yang tak cantik tapi lumayan manis, itulah yang selalu Diniya syukuri, inilah pemberian Tuhan yang selalu dia hargai, tapi tak pernah dihargai oleh orang lain dan keluarganya juga seperti itu.
Ia selalu sendirian, tak ada teman yang menemaninya dalam suka dan duka. Hanya ada Ibu dan Ayah kandungnya yang menghargainya.
Tidak ada guru yang mau mengakuinya, gurunya di sekolah hanya menganggap ia gadis gendut yang tak bisa apa-apa. Kesedihan yang selalu ia balut dengan tawa itu saja yang ia punya.
Ia sangat menyayangi siapa pun yang mengejeknya, kesabaran yang tinggi selalu dia utamakan. Ia bingung ke mana ia akan mencurahkan segala kasih sayang yang ia punya, dia punya semuanya tapi kini seakan akan ia tak memiliki apapun.
Diniya hanya bisa sabar dengan keadaannya. Ia sudah kebal dengan segala ejekan karena ia mempunyai sebuah kelebihan yaitu terletak pada otak dan cara berpikirnya yang sangat baik.
Nilai-nilai yang bagus sedari SD, lima kali juara umum di SMP, Bahasa Inggris yang baik, dan peringkat satu yang selalu ia dapat di SMA.
Semua prestasi itu hanya pelengkap hidupnya, fisik yang tak seindah teman-temannya menjadi penghalang dia untuk berani mencari tujuan hidup. Ia hanya butuh dihargai oleh semua orang di sekitarnya, hanya itu. Ia tidak tau kenapa fisiknya bisa jadi seperti ini, makannya tidak banyak, ia hanya makan seperti orang-orang normal lainnya, lalu mengapa semua ini bisa terjadi?
Semua berubah setelah ia bertemu dengan seorang pria yang tampan, baik hati, ia selalu menghargai Diniya, dan memandang Diniya dengan sepenuh hatinya. Pria ini sangat menghargai Diniya lebih dari Diniya menghargai dirinya sendiri. Diniya sangat bersyukur dan beruntung memiliki dirinya, begitu pula sebaliknya.
***
Dear Readers semuaa!
Jangan ragu yaa untuk mengkritik dan memberi saran ke aku...
Karena saran dan kritikan para readers semua yang paling berharga buat aku. THANKS. 😀💚
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YAA😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Appreciate From You
Teen Fiction[END] - Tahap Revisi Diniya- Gadis bertubuh besar dan tinggi, ia juga berkulit coklat. Ia menemukan cinta pertamanya di dunia perkuliahan, cinta yang belum tentu berbalas cinta juga. Felky- Ia mencintai cewek yang sangat cuek dan jutek, ia berharap...