19

855 50 2
                                    


Pagi menyapa Diniya di kampusnya, ia berjalan bersama Felky ke kelasnya.  Tidak terasa, mereka sudah dua bulan berkuliah disini. Perkuliahan yang membuat mereka sangat letih karena tugas-tugas yang menumpuk.

Mereka pun tiba di kelas, disana sudah ada Husna dan Husain juga mahasiwa dan mahasiswi yang lainnya. Diniya berjalan selangkah kearah pintu, terlihatlah si dosen galak yang bernama Mr. Harry Cole sedang asyik-asyiknya mengajar.

"Hei kalian! Kemari! Pagi-pagi sudah berduaan saja!" bentak dosen galak yang hobinya terlalu cepat masuk kelas, padahal jam belum menunjukkan kalau belajar dan mengajar dimulai.

Diniya menundukkan pandangannya sedangkan Felky? Ia menunjukkan senyum santai kearah Mr. Harry, Felky memang gila.

"Why do you come late today!! Apakah kalian tidak melihat jadwalnya?!" teriakan dosen galak itu membuat pandangan semua orang hanya terpaku kearah Diniya dan Felky.

"Nah, itu dia, Gue lupa liat jadwalnya! Yang gue tau cuma ada kelas jam segini! DINIYA LO CEROBOH BANGET!!" Diniya merutuki dirinya sendiri.

"Sir, anda datang terlalu cepat, saya sudah melihat jadwalnya, sebenarnya anda masuk sepuluh menit lagi, bukan sekarang," tutur Felky lalu diikuti dengan teriakan semua mahasiswa untuk Mr. Harry.

"What?! Kalau begitu saya pergi dulu. Ingat!! Saya akan masuk sepuluh menit lagi!" jelas dosen galak yang tak kalah ceroboh dari Diniya.

"HAHAHAHAHAHA!!!" gelak tawa memenuhi ruangan kelas mereka.

Diniya pun duduk disebelah Husna dan Felky duduk di sebelah Husain. Husna memberikan senyumannya kepada Felky yang dibalas dengan senyuman pula oleh Felky. Diniya pun memberikan senyuman paginya kepada Husain yang hanya menoleh sedikit lalu membaca komiknya.

"Cuek amat ni bocah!" seru Diniya di dalam hati.

Sepuluh menit kemudian dosen galak nan ceroboh itu datang ke kelas mereka dengan membawa sebuah buku sejarah yang sudah Diniya beli kemarin bersama Husna.

"Buka halaman pertama!" perintah dosen galak itu.

Seluruh mahasiswa maupun mahasiswi membuka buku itu dan memulai pelajaran. Belajar dengan dosen galak yang satu ini memang sedikit membosankan, ia sangat disiplin. Ada beberapa mahasiswa yang terkantuk-kantuk saat belajar dengan Mr. Harry dan mereka dihukum lari dua puluh kali putaran di lapangan kampus yang luasnya hampir sama dengan luas lapangan bola.

"We will study about the history of  Venesia until Xanadu. Please hear me!" terangnya sambil menulis judul di papan tulis dengan spidol.

Semua mahasiswa fokus mendengar celotehan penuh makna dari Mr. Harry. Kecuali Husna yang sering mencuri pandang kearah Felky.

***

Akhirnya kelas yang membosankan bersama Mr. Harry selesai. Husna mengajak Diniya ke kafe di dekat kampus mereka.

"Hei! Kalian mau kemana? Ikutan dong," ujar Felky kepada Diniya dan Husna yang selalu tersenyum kearah Felky.

"Ke kafe deket kampus, terus Husain lo tinggalin?" tanya Diniya sambil menunjuk Husain yang masih sibuk dengan komik-komik anime-nya

Diniya dan Felky memakai Bahasa Indonesia, sehingga Husna tidak mengerti percakapan mereka.

"Iya dungs, dia aja cuek ama gue," jawab Felky sok imut.

"Lo jahat!" ucap Diniya sambil memanyunkan bibirnya.

"Ya udah ajak dia aja deh," kata Felky menyerah.

Appreciate From YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang