Dua tahun kemudian...Kini Diniya siap dengan dandanannya yang natural. Hari ini ia akan wisuda dan ia akan mendapatkan gelar sarjana.
Husain dan Husna juga sudah siap, mereka akan masuk ke aula universitas yang berisi ratusan wisudawan dan wisudawati yang datang setelan baju toga mereka masing-masing.
Diniya tidak memilih untuk mengikuti party dengan mahasiswa dan mahasiswi lain. Ia memilih untuk merayakan hal ini bersama keluarganya.
Pimpinan rektor mengumumkan nilai dan memanggil nama mereka satu per satu. Prediket mahasiswa atau mahasiswi dengan nilai terbaik diraih oleh Guinna, mahasiswi dari Spanyol.
Diniya tidak berhasil meraih nilai cumlaude, tapi nilainya sudah mencapai angka 3,89. Untuk mahasiswi seukuran Diniya, nilai itu sudah cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang sangat bagus di Indonesia.
***
Setelah mendapat sertifikat, medali, dan penghargaan lainnya, Diniya pun berkumpul di apartemennya bersama dengan anggota keluarganya.
Mamanya, Papanya, Haniy, Jean, Mang Eman, Bi Imas, dan si kecil yang bernama Hirla menemani Diniya sekalian berlibur di Inggris.
Hirla adalah anak dari Haniy yang telah berumur satu setengah tahun. Kini, tidak ada lagi konflik di keluarga mereka, semuanya terlihat bahagia dan baik-baik saja.
Kini Haniy, Diniya, Bi Imas, dan Diana sedang memasak di dapur. Mereka memasak makanan khas Indonesia yaitu Lontong Sayur dan bahan-bahannya mereka bawa langsung dari Indonesia.
"Non Diniyaa!! Bibi seneng banget! Akhirnya bisa keluar negeri, ke Inggris! Makasih ya nya," ucap Bi Imas yang terlihat sangat bahagia.
"Sama-sama bi, Bi Imas kan termasuk keluarga kita," balas Diana, lalu ia tersenyum kearah Bi Imas.
"Iya bi, Diniya kangen sama masakan Mama, masakan Bi Imas juga," ujar Diniya sambil menaburkan santan bubuk.
"Kan sekarang kita lagi masak, lo tenang aja kali, Din," sahut Haniy yang sedang mengaduk kuah santan.
"Iya," balas Diniya lalu mereka tertawa.
Hal seperti inilah yang selalu Diniya inginkan. Keluarga yang harmonis dan saling menghargai. Keluarga adalah tempat kembali, tempat untuk mencurahkan isi hati, tempat untuk memperoleh pertolongan, dan tempat dimana kita memperoleh kebahagiaan.
"Haeeuuuh, udah laper niih. Lama amat masaknya," sahut Mang Eman yang sedang melihat para ibu-ibu yang sedang memasak.
"Sabar ae kali Maang, sewot amaat!" teriak Bi Imas heboh.
Mereka semua tertawa terbahak-bahak.
***
"Ma, kita kapan balik ke Indonesia?" tanya Diniya yang sudah sangat rindu dengan Indonesia.
"Mungkin dua hari lagi," jawab Diana yang sedang duduk di balkon bersama Diniya.
Diniya mendengar bunyi bel, sepertinya ada yang datang.
"Ma, aku bukain pintu dulu ya," ujar Diniya lalu ia bergegas membukakan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Appreciate From You
Teen Fiction[END] - Tahap Revisi Diniya- Gadis bertubuh besar dan tinggi, ia juga berkulit coklat. Ia menemukan cinta pertamanya di dunia perkuliahan, cinta yang belum tentu berbalas cinta juga. Felky- Ia mencintai cewek yang sangat cuek dan jutek, ia berharap...