Matahari kembali menyinari dunianya, membuat seluruh penghuni rumah Diniya melakukan aktifitasnya. Haniy yang menonton kartun di ruang keluarga, Bi Imas yang sibuk dengan pekerjaannya, Mang Eman yang sedang membersihkan mobil yang akan ia kendarai, bagaimana dengan Om Baskoro? Ia pergi keluar kota dan ia selalu sibuk dengan pekerjaannya.Diniya bangun lebih pagi dari mereka semua, ia mempersiapkan test TOEFL -nya. Test yang akan menuntun nya untuk lebih mahir lagi dalam berbahasa Inggris. Hari Kamis ini adalah hari dimana ia akan mengikuti test yang kedua.
Jam menunjukkan pukul 07.30, Diniya harus bergegas untuk pergi ke universitas tempat ia test kemarin. Diniya memasukkan seluruh barang yang ia perlukan ke tasnya dan ia meminta doa dan restu kepada Mamanya yaitu Diana.
Diniya berpamitan kepada seluruh penghuni rumah dan ia memutuskan untuk pergi sendiri atau tidak diantar oleh Mang Eman.
"Mang, aku pergi sendiri aja ya. Bye Maang," pamit Diniya.
"Iya Non.. Bye..," balas Mang Eman.
Diniya pun pergi ke simpang komplek untuk mencari taksi atau angkutan umum lainnya. Lima menit menunggu, taksi tak kunjung datang juga. Angkot? Juga tidak ada yang lewat. Ojek Online? Diniya tak sengaja menghapus aplikasinya.
Diniya tampak bosan karena angkutan umum yang tak kunjung lewat. Mobil sedan berwarna hitam pun menghampirinya.
"Hoi! Mau berangkat bareng gak?" tawar cowok yang ada di dalam mobil itu dan ternyata cowok itu adalah si resek.
"Gak ah, gue males berangkat sama lo," jawab Diniya.
"Jangan pura-pura gak mau. Yuk! Naik aja, gak usah sok nolak," ajak Felky.
Diniya pun masuk ke dalam mobil milik cowok resek itu.
"Lo gak dianter? Tumben lo mau jalan ke simpang," tanya Felky.
"Gue jalan salah, dianter salah. Hidup gue emang serba salah," balas Diniya.
"Kok lo mau bareng sama gue?" tanya Felky.
"Banyak tanya!" jawab Diniya.
Felky pun terdiam lalu dia terkekeh pelan. Diniya pun mendengus kesal.
Hening, hening, hening, dan akhirnya mereka pun tiba di universitas itu. Diniya turun dari mobil itu dan mengucapkan terima kasih. Ia lalu berjalan dengan cepat dan meninggalkan Felky.
***
Setelah beberapa menit menunggu, test TOEFL pun dilakukan secara perorangan. Test dilakukan selama 3 jam. Sebelumnya Diniya pernah mengikuti test TOEFL dan skornya sudah mencapai skor 600.
Diniya menunjukkan Sertifikat TOEFL-nya kepada panitia.
"Dek, kamu gak perlu ikut test lagi, kamu sudah memenuhi syarat. Kamu bisa datang lagi besok untuk melihat pengumuman lulus atau tidak lulusnya," tutur salah satu panitia.
"Oh, gitu ya pak. Makasih ya pak, kalau gitu saya pergi dulu," pamit Diniya.
"Sama-sama," balas bapak itu.
Diniya pun melihat para peserta test tersebut sambil berjalan menuju gerbang universitas. Di salah satu ruangan, ia melihat Felky yang sedang serius menjawab soal-soal pada test tersebut. Diniya terus berjalan dan ia pun akhirnya sampai di gerbang universitas tersebut.
Ada banyak mahasiswa yang menunggu angkutan umum di depan gerbang universitas itu. Kali ini Diniya beruntung, ia menemukan sebuah taksi dan naik ke taksi itu lalu pulang ke rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Appreciate From You
Teen Fiction[END] - Tahap Revisi Diniya- Gadis bertubuh besar dan tinggi, ia juga berkulit coklat. Ia menemukan cinta pertamanya di dunia perkuliahan, cinta yang belum tentu berbalas cinta juga. Felky- Ia mencintai cewek yang sangat cuek dan jutek, ia berharap...