12

1.2K 80 1
                                    


Kini mereka masih menjelajahi jalanan kota London.

"Fel, lo mau bawa gue kemana? Lama amat, gue pegel lama-lama di motor," protes Diniya.

"Tunggu.., gak sabaran amat sih lo, bentar lagi sampe, sabar yaa enduut..," ujar Felky sambil terkekeh pelan.

"Gue punya nama!! Udah berapa kali gue ingetin!!" teriak Diniya. Karena teriakan Diniya, Felky kehilangan keseimbangannya.

"Iihh, kalo jatoh gimana, gue juga yang repot kan, lagian lo marah atau joget, ha?" protes Felky yang masih fokus dengan luasnya jalanan di London.

Diniya tidak menjawab pertanyaan Felky ia hanya mendengus kesal. Motor Felky perlahan melambat dan akhirnya berhenti di sebuah taman yang tidak cukup ramai.

Felky turun dan melepas helmnya sedangkan Diniya masih terpaku dan tersihir dengan keindahan taman ini.

"Gile, bersih amat nih taman," ujar Diniya di dalam hatinya dengan wajah yang penuh kekaguman.

"Woi! Ayo turuun, kok bengong lagi sihh?" ajak Felky sambil menepuk bahu Diniya.

"Eh, yaya, tunggu bentar, gua lepas helm nya dulu." ujar Diniya.

"Taman ini namanya St. James's Park, luasnya 23 hektare dan ini taman tertua di London," jelas Diniya.

"Ooo, lo udah kayak tour guide aja," ujar Diniya sambil tersenyum kearah Felky.

"Ihh, ternyata senyuman lo manis juga ya," puji Felky.

"Lo menghina atau muji?" tanya Diniya dan pipinya pun memerah.

"Ya muji doong, gue mana pernah menghina orang lain, kan gue orang baik," balasnya dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi.

Mereka berjalan bersama untuk mencari tempat duduk yang nyaman tepatnya di pinggir danau yang ada di taman itu.

Mereka berjalan bersama untuk mencari tempat duduk yang nyaman tepatnya di pinggir danau yang ada di taman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka pun akhirnya duduk dan mengobrol.

"Lo kok bisa gendut sih, Din?" tanya Felky yang membuat mata Diniya melotot kearahnya.

"Karena makan gue lancar, rajin, tepat waktu, tapi gue banyak ngemil, kalau makan yaa normal sihh, cuma sepiring doang," tutur Diniya.

"Lo pasti mager kan? Kalo menurut gue sih, lo itu kurang gerak aja," ujar Felky.

"Iya, lo bener. Dulu pas kelas empat SD gue sempet ikut karate dan akhirnya gue nyerah karena gak sanggup dan alasan yang paling pasnya sih karena gue gendut," tutur Diniya sambil tersenyum.

"Lo mana kuat sama yang begituan, lo kuatnya yaa cuma baca novel sambil duduj berjam-jam, gue bener kan?" balas Felky sambil melihat indahnya taman ini.

"Yayaya, lo bener, Felky yang paling bener," Diniya membenarkan perkataan Felky sambil melihat angsa-angsa yang ada di danau.

Felky melirik arloji berwarna hitam yang ia pakai, waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Appreciate From YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang