"Diniya, kelas pertama kita akan dimulai nanti siang, kan?" tanya Husna memastikan."Iya, ke kantin yuk!" ajak Diniya sambil mengusap-usap perutnya yang menandakan bahwa ia sedang lapar.
"Kamu pasti lapar?" tanya Husna sambil terkekeh pelan.
"Iya," jawab Diniya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Inget Din! Diet!!" ucap Diniya di dalam hati sambil mengeluarkan ekspresi dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Kamu kenapa?" tanya Husna keheranan.
"Hmm, nothing." jawab Diniya sambil tersenyum.
Mereka pun berjalan meuju kantin yang ada di kampus mereka. Setibanya di kantin mereka menatap seluruh kantin yang sangat ramai. Diniya membaca menu di salah satu warung makanan, sepertinya tidak ada makanan halal.
"Husna, bagaimana ini? Makanan halalnya tidak ada," tanya Diniya cemas.
"Sudahlah, mari kita ke depan, disana ada kedai kebab milik keluarga jauhku." ajak Husna.
"Ayo!" ucap Diniya semangat.
Mereka pun berjalan bersama ke depan kampus. Diniya tidak melihat Felky dari tadi.
"Husna, apakah kamu melihat Felky?" tanya Diniya.
"Felky yang ganteng itu ya? Mugkin saja dia bersama Husain," jawab Husna.
"Felky ganteng? Ni anak kayanya demen sama si rese," ujar Diniya di dalam hatinya.
Diniya hanya mengangguk mengiyakan dan akhirnya mereka tiba di kedai kebab milik keluarganya Husna.
"Paman Rahman, aku pesan kebabnya satu ya!" pesan Husna dengan logat Turkinya yang kental.
"Ok! Kamu?" tanya Rahman kepada Diniya.
Diniya hanya menggeleng-geleng kan kepalanya. Lalu ia membisikkan sesuatu kepada Husna.
"Aku diet,"
"Hei! Kamu diet? Kalau lapar lebih baik makan saja, daripada kamu kelaparan dan lemas?" ujar Husna.
"Aku makan di rumah saja," jawab Diniya sambil tersenyum.
Pesanan Husna pun datang, Husna tampak sangat senang. Ia memakannya dengan lahap. Diniya mengaluarkan handphone-nya lalu mengeluarkan earphone dan mendengarkan musik.
***
Felky terlihat sangat bosan karena Husain sibuk dengan komik anime yang ia baca.
"Ni orang sibuk banget! Udah lah dingin kayak kulkas, ngomong ama gue aja nggak mau!" ujar Felky sambil mendengus kesal.
Felky yang masih duduk bersebelahan dengan Husain di kelasnya merasa sangat-sangat bosan. Ia bingung harus melakukan kegiatan apa. Karena terlalu bosan, ia menyayikan lagu yang berjudul Surat Cinta Untuk Starla sambil menepuk-nepuk meja.
Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu
Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi 'tuk menyukaratkan cinta ini
Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia

KAMU SEDANG MEMBACA
Appreciate From You
Teen Fiction[END] - Tahap Revisi Diniya- Gadis bertubuh besar dan tinggi, ia juga berkulit coklat. Ia menemukan cinta pertamanya di dunia perkuliahan, cinta yang belum tentu berbalas cinta juga. Felky- Ia mencintai cewek yang sangat cuek dan jutek, ia berharap...