27

744 38 2
                                    


Tok, tok, tok ...

Suara ketukan pintu membuat Bi Imas segera membukanya. Sekarang jam sebelas siang. Betapa terkejutnya Bi Imas melihat seseorang yang datang ke rumah ini.

"Kamu siapa ya? Bule kok tiba disini?" Bi Imas terheran-heran lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Husain tampak tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Bi Imas.

"Is this Diniya's house?" tanya Husain.

"Diniya? Yes mister," jawab Bi Imas seadanya.

"Non Diniya...! Ada yang nyari nih. Orang Bule, Noon!" panggil Bi Imas sambil berteriak.

"Iya Bi, tunggu!" balas Diniya.

Diniya pun keluar dari kamarnya lalu berlari ke tempat Bi Imas dan Husain berada.

"Hu..sain?" ucapnya terkejut.

Husain pun tersenyum kearah Diniya yang hanya memakai celana panjang dan kaos rumahan.

"Ada apa? Lebih baik kita bicara di dalam saja." tanya Diniya heran lalu mereka masuk ke dalam rumah tepatnya di ruang tamu.

Mereka pun duduk di sofa ruang tamu.

"Apakah kamu telah mendapatkan pesan dari Felky?" tanya Husain kemudian datanglah Haniy.

"Iya, aku mendapatkan buku harian. Dia memintamu untuk membantuku," jawab Diniya.

"Baiklah, aku akan membantumu."

"Apa yang terjadi sebenarnya?!"

"Aku tidak tahu, dia hanya memintaku untuk kesini,"

"Din, ini siapa?" tanya Haniy.

"Temen kuliah gue," jawab Diniya.

Bi Imas pun memberikan minuman kepada mereka berdua.

"Oo," jawab Haniy singkat lalu dia pergi.

"Tunggu sebentar ya," ujar Diniya kepada Husain.

Husain hanya mengangguk. Diniya lalu mengambil buku harian milik Felky. Diniya segera duduk di sebelah Husain dia membuka halaman kedua dari buku itu. Kemudian mereka pun membacanya.

Hai Din,

Maafin gue karena ninggalin lo dengan tiba-tiba. Situasinya lagi gak bagus. Jujur, gue suka sama lo semenjak kita ketemu di Kafe dulu. Walaupun lo cuek, gue tetep suka. Gue sebenernya masih pengen nyubit pipi chubby lo, ya gimana lagi. Lo pengen berubah.

Kalo lo seneng, gue juga seneng dong. Gue selalu inget hari pertama gue nemuin lo di pinggir jalan. Lo pingsan kan? Gue bingung harus ngapain, disana hujan. Gaada orang yang nolongin gue untuk ngangkat lo yang berat itu. Akhirnya gue berusaha untuk ngangkat lo dan gue akhirnya basah kuyup.

Gue sempat nyentuh dahi lo, panas banget. Lo pasti bingung, kenapa gue bisa gak basah pas lagi di rumah sakit? Lo itu udah pingsan lama banget, enam jam ada mungkin. Makanya baju gue bisa kering.

Itu aja cerita gue saat pertama kali nemuin lo. Thanks udah baca.

Ini alamat yang harus lo kunjungin.
Di Jalan Mawar 24. Temuin orang yang namanya Aldo.

Felky Nara Tirta.

Diniya pun menjelaskan isi dari halaman kedua kepada Husain karena dia tidak mengerti arti dari tulisan itu. Diniya pun menawarkan agar Husain menginap di rumahnya. Husain hanya mengangguk mengerti.
M

Appreciate From YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang