22.00 PM
Dear buku harian,
Aku menuliskan semua keluh kesahku, kesedihanku, rasa senang, semua perasaan akan aku curahkan kepadamu. Sekarang izinkan aku menuliskan sebuah perasaan bahagia yang aku dapat dari seorang perempuan.
Dia Diniya Lhorensa, seseorang yang berbeda dari perempuan pada umumnya, aku bisa menemukan kebahagiaan darinya. Kebahagiaan yang berbeda dari sebelumnya.
Dari awal aku bertemu dengannya, aku langsung tersihir dengan senyum manisnya, sifatnya yang cuek dan jutek, itu yang aku suka darinya.
Aku tidak tahu mengapa perasaan aneh hinggap di hatiku, padahal kami belum lama menjalin tali pertemanan. Aku tidak memandangnya dari fisiknya, tapi aku merasakan hal yang berbeda darinya.
Aku ingin membuat sebuah penghargaan untuknya yaitu buku harianku tentangnya.
Aku tau kami sama-sama mempunyai masalah, masalah yang cukup berat. Esok, aku akan membantunya untuk mengubah bentuk fisiknya, aku ingin melihatnya menjadi lebih baik, aku yakin dia tidak akan berbuat hal buruk kepadaku. Biarlah ia mengubah fisiknya, aku ingin dia bahagia.
Hari ini aku anggap sebagai hari yang sangat-sangat indah. Aku suka dengan sifatnya yang sering berubah. Ia berkata kepadaku bahwa ia tidak mau berfoto, tapi tadi malam dia mengajakku untuk berfoto. Oh ya, satu lagi ia memberikan jaketnya untukku, seharusnya aku yang melakukan itu bukan dia! Ternyata lemak yang ada di tubuhnya cukup bermanfaat untuknya, tapi mengapa ia ingin menghancurkan lemak itu?
Pandangan kami sempat bertemu walaupun hanya sebentar, aku melihat kebahagiaan di wajahnya, wajah yang menyembunyikan masalah hidupnya. Aku tau aku adalah anak yang cerewet dan penuh dengan kepercayaan diri. Aku tau itu.
Ia menyebutku dengan sebutan Si Rese karena aku sering mengganggunya dan perhatian kepadanya. Aku juga suka dengan pipinya, pipinya yang memerah saat malu dan saat dicubit.
Aku ingat pada saat kami bertemu di kafe, dia sibuk dengan novel yang ia sayangi, aku mengganggunya, dia pun marah kepadaku. Aku seorang Gamers dan dia bukan seorang gamers. Biarlah. Aku yakin, aku bisa membuatnya bahagia selamanya.
Aku ingin menjadi seseorang yang selalu ada untuknya, menghiburnya, dan bersama menggapai mimpi. Tuhan... aku sadar, aku mulai menyukainya. Dia berbeda, sangat berbeda dari yang lain.
Aku mulai menyayanginya..
Es krim? Dia menyukai es krim coklat dan aku menyukai es krim vanilla, kami memang berbeda. Karena perbedaanlah yang menyatukan kami, menyatukan kami dalam sebuah hubungan pertemanan. Aku berharap, semoga hubungan kami bisa lebih dari ini. Amin.
Felky Nara Tirta.
Felky menuliskan keluh kesahnya kepada buku harian yang akan ia jadikan penghargaan untuk Diniya. Dia tau bahwa Diniya sering tidak dihargai, karena itulah Felky ingin membuat Diniya bahagia.
Setelah menulis di buku hariannya, Felky menutup bukunya dan meletakkan buku itu di meja belajarnya. Jaket kulit milik Diniya masih ia pakai. Ia menukar bajunya dengan baju tidur lalu ia mengambil buku harian itu dan berbaring di tempat tidur sambil memeluk buku itu hingga tertidur.
***
05.00 AM
Bunyi alarm di handphone milik Diniya mulai membangunkan Diniya dari tidurnya. Ia mengambil kacamatanya dan memakainya lalu mengikat rambut hitamnya yang panjang. Ia turun dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Appreciate From You
Teen Fiction[END] - Tahap Revisi Diniya- Gadis bertubuh besar dan tinggi, ia juga berkulit coklat. Ia menemukan cinta pertamanya di dunia perkuliahan, cinta yang belum tentu berbalas cinta juga. Felky- Ia mencintai cewek yang sangat cuek dan jutek, ia berharap...